Suara.com - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), fokus kepada beberapa strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp1,45 triliun pada tahun 2022.
Pertama, LPCK akan menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates. Diperkirakan 60% pra penjualan berasal dari penjualan rumah tapak.
Kedua, LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional, memperbaiki tata kelola, dan transparansi. Ketiga, meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates.
Keempat, LPCK juga akan mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri. Keberhasilan LPCK untuk meraih pra penjualan Rp1,45 triliun di tahun 2022 tentu saja akan mendorong kinerja LPKR yang memegang 84% saham LPCK.
Baca Juga: LPKR Berkomitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan
CEO LPKR John Riady sendiri menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021.
John juga melihat dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak (landed house) dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce.
John mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20%-30% pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
"Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," tegas John.