Suara.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan betapa besarnya subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberikan pemerintah.
Luhut menghitung, satu mobil bisa hampir mencapai Rp20 juta dalam setahun.
"Berdasarkan catatan kami, harga BBM seperti sekarang, subsidi mobil berpenumpang diperkirakan mencapai Rp19,2 juta mobil per tahun. Mobil itu ada subsidi yang diberikan," ujar Luhut saat Peluncuran Tampilan Baru Armada Kendaraaan Listrik Grab di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Begitu juga, lanjut Luhut, sepeda motor yang subsidi BBM cukup besar. Dia mencatat, untuk sepeda motor diperkirakan Rp 3,7 juta per motor per tahun.
Baca Juga: Ajak Masyarakat untuk Vaksin Booster, Luhut Sebut Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali
"Jadi Anda bayangin, kalau sekarang sepeda motor ada 136 juta, hitung saja berapa subsidinya itu," ucap dia.
Maka dari itu, Luhut menyebut, Presiden memerintahkan untuk mengurangi penggunaan BBM dan dikonversi penggunaan kendaraan listrik.
"Oleh karena itu, kami diperintahkan Presiden, menghitung semua yang bisa kita kurangin dari penggunaan-penggunaan bensin itu untuk kita gunakan kendaraan elektrik. Itu sekarang sedang jalan," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, upaya pembatasan penggunaan BBM penugasan dan subsidi agar kuota BBM penugasan dan subsidi tidak melebihi dari kuota.
Selain itu, pembatasan ini untuk menghindari masyarakat kelas atas mengkonsumsi BBM subsidi.
Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali
Dia mengungkapkan, saat ini 60 persen masyarakat kelas atas menikmati 80 persen BBM Pertalite dan Solar. Sedangkan, 40 persen masyarakat miskin dan rentan miskin hanya menikmati 20 persen BBM subsidi.
"Kita lakukan upaya agar subsidi ini tak melebihi volume kuotanya melebihi kita jaga angka subsidi tak meningkat. Ini kembali kami menunggu regulasi soal kriteria kendaraan apa yang dapat subsidi," pungkas Nicke.