Inflasi Naik Tinggi, Laju IHSG Diprediksi Makin Merosot hingga Level 6.100

Selasa, 12 Juli 2022 | 16:34 WIB
Inflasi Naik Tinggi, Laju IHSG Diprediksi Makin Merosot hingga Level 6.100
Pekerja beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (30/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh level 6.100 sebagai skenario terburuk pada akhir tahun 2022 ini.

Sentimen negatif akan ancaman inflasi yang melambung tinggi menjadi biang keroknya, selain itu rezim pengetatan moneter yang mengarah pada tren penaikan suku bunga global juga menambah tekanan bagi indeks.

Sedangkan untuk skenario dasar, Mirae menaksir IHSG masih dapat menembus 7.400 pada penutupan tahun 2022. bahkan dapat menembus 7.800 sebagai taksiran dari skenario optimis.

“7.400 adalah skenario dasar IHSG (base scenario), dimana skenario optimistis (bullish scenario) untuk IHSG hingga akhir tahun adalah 7.800 dan skenario pesimistis (bear scenario) adalah 6.100,” ujar Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya dalam paparan media secara daring, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga: Rupiah Bergerak Lambat, Eksportir Tambang Paling Diuntungkan

Ia menjelaskan, pasar saham masih akan bertahan di tengah kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga oleh bank sentral negara-negara di dunia.

“Ekonomi Indonesia akan mampu bertahan di tengah guncangan ekonomi global karena fundamental Indonesia masih sangat baik, sehingga IHSG tidak akan banyak terbebani oleh koreksi pasar saham AS yang sedang dalam tren koreksi (bearish),” jelas dia.

Ia melanjutkan, karena itu juga, Tim Riset Mirae Asset Sekuritas memasukkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (IDX: ICBP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) ke dalam daftar saham pilihan.

Selain ICBP dan UNVR, dalam salam pilihan Hariyanto dan Tim Riset Mirae Asset Sekuritas terdapat PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IDX: ITMG), PT Bukit Asam Tbk (IDX: PTBA), PT United Tractor Tbk (IDX: UNTR), PT Samudera Indonesia Tbk (IDX: SMDR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (IDX: INDF).

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto menilai, suku bunga bank-bank sentral di dunia akan terpacu oleh aksi bank sentral AS yaitu The Federal Reserve (The Fed) yang sudah menaikkan suku bunga acuannya yaitu Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Selasa Sore, IHSG Ditutup Melemah ke Level 6.718

Sepanjang tahun ini, The Fed sudah menaikkan FFR sebanyak 150 basis poin (bps).

“Tahun ini, kami memprediksi suku bunga FFR akan dinaikkan hingga 3,4 persen, sejalan dengan prediksi pelaku pasar global. Selain itu, tahun depan kami prediksi akan ada resesi di AS sebagai dampak dari pengetatan moneternya tahun ini. Di Indonesia, perekonomiannya masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI