Suara.com - Keunggulan NPK Pelangi JOS, yang merupakan produk anyar PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali terbukti meningkatkan hasil pertanian masyarakat, khususnya tanaman hortikultura melalui uji coba kualitas produk pada program Demonstration Plot (Demplot).
Kali ini PKT bekerjasama dengan Kelompok Tani Mitra Tani Parahyangan Cianjur Jawa Barat, untuk komoditas sawi putih yang berlangsung sejak April 2022.
Dari demplot tersebut, hasil panen sawi putih mengalami kenaikan produktivitas mencapai 49 persen, dengan hasil rata-rata 45,25 Kilogram (Kg) per dua bedeng, atau naik 14,75 Kg dibanding perlakuan petani dengan hasil maksimal 30,5 Kg per dua bedeng.
"Selain tanaman pangan, formula NPK Pelangi JOS juga sudah disesuaikan untuk hortikultura agar bisa mencapai produktivitas hasil yang maksimal. Hal ini bisa dilihat dari panen sawi putih pada demplot kali ini," ujar VP Marketing Business Partner Korporasi PKT Indah Febrianty.
Baca Juga: Operator 'Main Mata' dengan Sopir, SPBU Kopkar PKT Ancam Sanksi
Dijelaskan Indah, NPK Pelangi JOS merupakan produk inovasi pertama di Indonesia yang memadukan fungsi pupuk NPK dan pupuk hayati dalam satu produk. Salah satu keunggulannya, NPK Pelangi JOS mampu menjadikan tanah makin kaya akan nutrisi tanpa harus kehilangan daya dukung lahan, sehingga petani lebih efisien dalam pemakaian.
"NPK Pelangi JOS merupakan pupuk majemuk makro yang mampu memberi hasil terbaik bagi komoditas pertanian, karena terdiri dari pupuk hayati dan pupuk kimia dengan kandungan N, P dan K serta mikroba Bacillus sp," terang Indah.
Keunggulan NPK Pelangi JOS juga sudah dibuktikan pada berbagai komoditas di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur untuk komoditas padi dengan kenaikan hasil 36 persen, atau rata-rata 8,7 ton per Hektare (Ha) dari sebelumnya 6,4 ton/Ha.
Kemudian produktivitas kentang di Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, naik menjadi 13 ton/Ha dari sebelumnya 10,5 ton/Ha, serta bawang merah di Kendal Jawa Tengah, mengalami peningkatan 14 persen sebesar 13,1 ton/Ha hanya menggunakan dosis 70 persen dari seharusnya.
“Melihat keberhasilan tersebut, PKT mendorong petani untuk tidak ragu menggunakan NPK Pelangi JOS, agar lahan pertanian makin produktif dan terjaga kelestariannya,” tambah Indah.
Baca Juga: Mengenal Kahar Muzakkir, Pemuda Pelopor Ekosistem Digital UMKM Borneos.co Binaan PKT
Fajar, anggota Kelompok Tani Mitra Tani Parahyangan, mengakui NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk tanaman hortikulura, sehingga mampu mendongkrak produktivitas sawi putih secara signifikan. Tak hanya dari peningkatan hasil panen, tapi kualitas sawi yang dihasilkan jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Menurut Fajar, sawi putih hasil demplot kali ini lebih tahan terhadap penyakit jika dibanding perlakuan petani yang banyak terserang bercak daun. Hal ini jelas menguntungkan petani, karena kualitas tanaman merupakan poin utama dalam penjualan. Dimana sawi putih hasil Kelompok Tani Mitra Tani Parahyangan dipasok ke sejumlah restoran untuk dijadikan bahan baku kimchi.
"Karena itu kualitas harus baik, sebab sawi putih yang terkena bercak daun sangat berpengaruh terhadap penjualan,” kata Fajar.
Dirinya pun menyebut tidak ragu menggunakan NPK Pelangi JOS, melihat peningkatan produksi dan kualitas tanaman hasil demplot. Selain memiliki daun yang lebih tebal, masa panen juga lebih cepat (genjah) dibanding sebelumnya, sehingga makin menguntungkan petani dari segi biaya dan waktu.
"Ada perbedaan selisih 4-5 hari masa panen dan itu sangat menguntungkan. Saya sangat rekomendasikan NPK Pelangi JOS kepada petani, karena hasilnya sudah terbukti dan kualitas sawi juga jauh lebih bagus," pungkas Fajar.