PM Ranil Wickremesinghe Pernah Janji 'Sulap' Sri Lanka Negara Kaya Raya Pada 2025

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 11 Juli 2022 | 13:54 WIB
PM Ranil Wickremesinghe Pernah Janji 'Sulap' Sri Lanka Negara Kaya Raya Pada 2025
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, pada Senin (16/5/2022) meminta rakyatnya tabah menghadapi krisis yang diperkirakan semakin parah beberapa bulan ke depan. [AFP/Ishara S Kodikara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sri Lanka kini tengah dilanda kekacauan dan ketidakpastian setelah pemimpin negara itu mengumumkan bahwa negara yang ia pimpin bangkrut.

Padahal, pada saat menyampaikan visi politiknya pada 2018 silam, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe berjanji dirinya akan membawa negara yang ia pimpin menjadi negara kaya pada 2025.

"Bukan rahasia lagi bahwa Asia adalah mesin ekonomi masa depan, dan dalam upaya kami untuk menjadikan Sri Lanka negara kaya pada 2025, adalah niat kami untuk melibatkan Asia lebih mantap lagi, memanfaatkan akses strategis ke pasar-pasar utama di kawasan mulai dari India, Pakistan, China, Jepang, Korea Selatan hingga ASEAN," ucap Ranil dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2018, dikutip dari laman resmi WeForum.org.

Ucapan Ranil Wickremesinghe memang bukan tanpa alasan, kala itu ia mengklaim, strategi yang disiapkan diyakini berhasil membuat Sri Lanka menjadi negara kaya raya melalui pasar Asia..

Baca Juga: Profil Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Dikabarkan Akan Mengundurkan Diri

"Terkait Empowered Sri Lanka mengidentifikasi prioritas pada peningkatan pendapatan, memastikan jumlah lapangan pekerjaan, dan perumahan bagi semua warga, dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua masyarakat," ujar dia, kala itu.

Namun, belakangan, Sri Lanka justru menjadi negara yang jatuh miskin hingga 'mengemis' ke sejumlah pihak untuk diberikan bantuan.

Kondisi negara itu semakin buruk dengan krisis ekonomi hingga memicu protes serta demonstrasi di mana-mana. Demonstran dilaporkan sudah menduduki rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa dan PM Ranil.

"Presiden harus mengundurkan diri, perdana menteri harus mundur, dan pemerintah harus lengser," ujar salah satu pemimpin pengunjuk rasa, Ruwanthie de Chickera, dikutip dari Reuters.

Saat rumahnya diduduki rakyatnya yang tengah marah. Presiden Rajapaksa dilaporkan melarikan diri dengan bantuan militer negara itu sesaat sebelum massa menggeruduk rumahnya.

Baca Juga: Presiden Sri Langka Gotabaya Rajapaksa Mengundurkan Diri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI