Suara.com - Harga Pertamax turbo, Dex Series serta elpiji non-subsidi jenis Bright Gas naik, sesuai keputusan PT Pertamina (Persero) pada Minggu (11/7/2022) terkait kenaikan harga BBM non subsidi.
"Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022," demikian pernyataan resmi Pertamina dalam laman MyPertamina yang dikutip di Jakarta.
Dalam penjelasan resminya, Pertamina beralasan, porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya lima persen dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.
Dengan demikian, harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter. Kemudian, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.
Baca Juga: Pertamina Kembali Naikkan Harga BBM
Dijelaskan oleh Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, alasan harga BBM non subsidi naik lantaran mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.
Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.
Sedangkan, harga elpiji merujuk pada contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.
Ia mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.
Baca Juga: Ini Daftar Harga Pertalite dan Pertamax Terbaru, Ada Kenaikan?