Suara.com - Setelah meluncurkan Tabungan BTN Bisnis pada akhir Maret 2022, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk makin gencar memasarkan Tabungan BTN Bisnis, yang menyasar pebisnis dari berbagai segmen dan sektor usaha, baik yang berada di industri hulu maupun hilir.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan, Tabungan BTN Bisnis merupakan inisiatif strategis Bank BTN untuk peningkatan Dana Pihak Ketiga ritel melalui pengembangan Current Account and Saving Account berbasis transaksional.
“Tabungan BTN Bisnis yang memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, property dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi, ” kata Nixon saat media briefing di Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin mengatakan, Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi di antara para pedagang dari supplier, pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri.
Baca Juga: Bank BTN dan BP Jamsostek Tawarkan Kredit Renovasi Rumah Dengan Cicilan 30 Tahun
“Bank BTN terus berupaya melakukan pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal/dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” katanya.
Apalagi menurut Jasmin, pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas dan produk yang inovatif.
“Pertumbuhan bisnis yang pesat perlu didukung layanan perbankan yang mumpuni dan mendukung transaksi,” katanya.
Hal tersebut juga menjadi latar belakang Bank BTN menjadikan Alan Budikusuma dan Susi Susanti, mantan atlet bulutangkis nasional yang kini menjadi pebisnis produk olahraga menjadi model iklan Bank BTN.
"Alan dan Susi mereprestentasikan pengusaha yang sukses dengan produk lokal yang inovatif dan mampu bersaing dengan produk internasional," kata Jasmin.
Baca Juga: Bank BTN Raih 4 Penghargaan Sekaligus Dalam Top GRC Awards 2021
Pada kesempatan yang sama, Tabungan BTN Bisnis mengandalkan sejumlah fitur menarik untuk mendukung transaksi bisnis para pengusaha, diantaranya besaran limit transaksi misalnya nilai transfer antar rekening BTN maupun bank lain lebih besar. Selain itu, Tabungan BTN bisnis masih menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi.
“Yang juga istimewa dari Tabungan BTN Bisnis adalah rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, apakah dengan Qris atau EDC dan sebagainya,” kata Jasmin menambahkan.
Bank dengan kode saham BBTN ini menggarap Tabungan BTN Bisnis, sejak akhir Maret 2022 dan mencatatkan Number of Account (NOA) atau jumlah tabungan mencapai 15.000 rekening. Sementara Value of Account atau VOA sekitar Rp1,5 triliun. Adapun komposisi pemegang Tabungan BTN Bisnis mayoritas atau sekitar 90 persen adalah individu sementara sisanya adalah lembaga.
“Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah, tahun 2022 kami perkirakan volume transaksi Tabungan BTN Bisnis mencapai Rp 5 hingga 7 triliun,” kata Jasmin.
Dengan Tabungan BTN Bisnis, Jasmin berharap Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN semakin besar terutama porsi Current Account & Saving Account (CASA). Per Mei 2022, DPK tumbuh positif sebesar 7,57% (YoY) dimana secara Rasio CASA tumbuh 2,83% (YoY) dari 41,24% (Mei 2021) menjadi 44,08% (Mei 2022).
Sebagai informasi, Bank BTN juga menawarkan solusi finansial lain seperti pinjaman Kredit Usaha Rakyat atau KUR dengan nilai pinjaman hingga Rp 500 juta bagi para pebisnis yang membuka Tabungan BTN Bisnis.
Tabungan BTN Bisnis ditargetkan dapat menyentuh kisaran Rp 4-7 triliun dan jumlah NOA dapat mencapai sekitar 40.000 rekening. Tabungan BTN Bisnis akan menjadi salah satu andalan Bank BTN dalam mengejar target pertumbuhan DPK tahun ini yang dipatok tumbuh 9-11 persen.