Suara.com - Untuk meningkatkan taraf hidup petani, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menekankan pentingnya ekspor produk pertanian. Kali ini, SYL melepas ekspor chip porang ke China sebanyak 110 ton, yang nilanya mencapai Rp4 miliar.
Pelepasan ekspor dilakukan di pabrik porang, PT. Insan Agro Sejahtera, tepatnya di Dusun Panjojo, Desa Lassang Barat, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan Sabtu (9/7/2022).
"Apa yang kita lakukan hari ini adalah agar kehidupan petani menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, khususnya petani porang. Memang China telah menutup impor porang dari Indonesia kurang lebih 2 tahun dan hari ini diawali di Takalar secara nasional kita mengirim porang ke China," kata SYL.
Ekspor ini merupakan yang perdana, setelah dibuka kembalinya pintu ekspor ke China yang sempat ditutup dua tahun, sehingga menjadikan harga porang kembali tinggi.
Mantan Gubernur Sulsel selama dua periode ini menjelaskan, keberhasilan Indonesia, khususnya Kementerian Pertanian membuka kembali ekspor porang ini merupakan perjuangan keras. Pasalnya, China menetapkan protokol persyaratan teknis, yakni harus teregistrasinya hingga lahan atau daerah penghasil porang dengan baik oleh China.
"Ini menjadi aturan-aturan supaya ekspor porang ke China bisa diterima lagi. Alhamdulillah hari ini, kita telah penuhi sehingga adanya pergerakan ekspor porang ke China kita berharap harganya berangsur naik," jelas SYL.
Ia menegaskan, dalam upaya meningkatkan nilai dan menggairahkan budi daya porang sebagai komoditas ekspor, negara tujuan ekspor porang tidak hanya ke China, tapi juga Kementan mengupayakan menjalin kerja dengan negara-negara lainnya. Selanjutnya, Kementan melakukan upaya diversifikasi produk porang untuk meningkatkan nilai tambah yang diterima petani.
"Porang ini tidak hanya untuk beras porang sebagai makanan sehat yang zero gula, tapi juga digunakan sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan dalam dunia farmasi. Oleh karena itu, saya harapkan produk porang ini tidak sebatas bentuk chip, tapi hingga produk olahan seperti tepung dan mie porang. Ini yang harus kita capai," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan, dibukanya pintu ekspor porang ke China adalah angin segar bagi petani Indonesia. Oleh karena itu, Kementan mendorong petani untuk memperluas budidaya yang dibantu dengan memberikan bantuan bibit, pupuk dan pendampingan serta fasilitas pinjaman modal melalui KUR.
Baca Juga: Kementan Minta Peternak Membersihkan Diri Setelah Keluar Kandang
"Kepada petani, kami berharap agar dapat mendorong anggotanya terutama yang berskala besar untuk bergandengan tangan dalam kemitraan dengan industri pengolahan sehingga industri pengolahan kecil tersebut dapat berkembang untuk melakukan bisnis yang saling menguntungkan," ucapnya.