Pendukung MSAT Diduga Lakukan 'Sanksi Sosial' dan Isolasi Bisnis Pihak yang Melawan Mereka

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2022 | 15:22 WIB
Pendukung MSAT Diduga Lakukan 'Sanksi Sosial' dan Isolasi Bisnis Pihak yang Melawan Mereka
Personel kepolisian dari Polda Jatim berjaga di gerbang Pesantren Shidiqqiyah, Ploso, Jombang, Kamis (7/7/2022). [SuaraJatim.id/Zen Arivin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana di kawasan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Pulo, Jombang masih mencekam dengan penjagaan sejumlah aparat kepolisian. Ada dugaan sanksi sosial terhadap pihak yang melawan kelompok MSAT alias Moch Subchi Azal Tsani alias Bechi. Apakah benar para penantang bisnisnya diboikot?

Seperti diketahui dalam penangkapan MSAT Kamis (7/7/2022) malam kemarin polisi sempat merasa kesulitan lantaran sejumlah massa pendukung sempat menghalangi.

Alhasil aparat mengangkut tersangka pencabulan santri tersebut disertai 35 orang lainnya dengan truk untuk dimintai keterangan. Terkuaknya kelompok yang membela ini bersamaan dengan munculnya isu sanksi sosial terhadap pihak yang melawan kelompok MSAT. 

Beredar kabar bahwa masyarakat harus memboikot lini usaha kelompok yang kontra terhadap MSAT. Bahkan sebuah spanduk membentang berisi informasi lini usaha apa saja yang tidak berpihak kepada anak kiai tersebut dan mesti dijatuhi sanksi sosial.

Baca Juga: Rincian Pasal Berlapis Yang Menjerat Mas Bechi Anak Kiai, Tersangka Pencabulan Santriwati di Jombang

Toko-toko itu antara lain Arofiq utara Masjid Baitush Sihiddiqin Ploso, Barokah selatan K24 Ploso, dan Toko Dwi Jaya depan Alfamart Losari, Ploso. 

Agar aksi sanksi sosial ini tidak benar-benar terjadi, ratusan aparat kepolisian masih berjaga di sekitar gerbang Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang. Ratusan personel yang dikerahkan merupakan gabungan Polres Jombang dan Polda Jawa Timur beserta pasukan Brimob.

Sebelumnya, tim buru sergap telah berada di halaman rumah pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Ploso, Jombang KH Muhammad Muchtar Mu’ti. Beredar di media sosial kondisi saat polisi melakukan penggerebekan di dalam pondok pesantren. Video itu dibagikan oleh akun instagram @inijawatimur.

Dalam video tersebut tampak situasi menegangkan. Puluhan santri panik dan berlarian ke luar ruangan. Mereka juga terdengar menyerukan kalimat "Allahussalam" berulang kali.

Di dalam pondok juga terlihat satuan brimob yang berjaga di tengah lapangan. Mereka dikerubungi oleh para santri. Suasana tampak riuh di mana para santri bergerombol di sekelilingnya. 

Baca Juga: Keluarga MSAT Tersangka Pencabulan Jombang Diduga Kelola Bisnis Miliaran Rupiah

Video tersebut kemudian mengundang komentar dari para warganet. Kebanyakan mereka menyesalkan perilaku MSAT yang menyebabkan seluruh peristiwa ini.

Banyak warganet juga merasa kasihan melihat seluruh santri Pondok Shiddiqiyyah turut merasakan dampak dari perbuatan pengasuhnya. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI