Suara.com - Harga cabai merah keriting di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan masih mahal dan tembus harga Rp120.000 per kilogram jelang Idul Adha.
"Kalau harga normal cabai merah hanya kisaran Rp45.000 per kilogram (Kg)," kata War, salah seorang pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat (8/7/2022).
Ia menuturkan, harga cabai terus merangkak naik sejak satu bulan terakhir hingga kini atau mendekati hari raya kurban menembus angka Rp120.000/Kg.
"Sepekan lalu harganya masih sekitar Rp80.000/Kg," kata dia.
Baca Juga: Harga Cabai Meroket Jelang Idul Adha, Bikin Ibu-ibu Gelisah
Kenaikan harga cabai disebabkan faktor cuaca ekstrim yang menyebabkan petani pemasok dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel mengalami gagal panen.
Meski begitu, ia mengeluhkan tingginya harga jual tidak sebanding dengan daya beli masyarakat di pasaran yang menurun tajam mencapai 50 persen karena harganya mahal.
"Biasanya cabai yang laku terjual per hari sebanyak 40-50 Kg. Untuk stok di pasaran juga terbatas," ujarnya, dikutip dari Antara.
Pengawasan Kemetrologian Disperindag OKU, Octa Liyandi secara terpisah mengatakan, berdasarkan hasil monitoring pasar pada Kamis (7/7), selain cabai merah harga sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga merangkak naik menjelang Idul Adha tahun ini.
Diantaranya telur ayam ras dari Rp21.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp27.000/Kg, beras kualitas sedang Rp9.500 kini Rp11.000/Kg, minyak goreng premium keOcta.masan semula Rp22.000 sekarang melonjak mencapai Rp25.000/liter dan minyak goreng curah Rp18.000/liter.
Baca Juga: Harga Cabai Merah, Telur Dan Daging Ayam di Palembang Berlahan Naik Jelang Idul Adha
"Untuk cabai merah diprediksi akan terus naik hingga puncaknya pada H-1 Idul Adha nanti," kata dia.
Ia menegaskan, pihaknya akan berupaya mengawasi guna mengantisipasi aksi pedagang nakal yang menimbun bahan kebutuhan pokok untuk mencari keuntungan tinggi.
"Kami juga mengimbau para pedagang agar tidak memanfaatkan momen hari raya dengan menaikan harga kebutuhan pokok melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," pungkasnya.