Suara.com - Julianto Eka Putra viral setelah kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret dirinya kembali mengemuka. Kekayaan dan bisnis Julianto Eka Putra juga diseret dalam kasus tersebut.
Pasalnya dia diduga melakukan pelecehan seksual karena bisnisnya mendirikan Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI). Kasus ini sudah berjalan selama bertahun-tahun, namun Julianto tak pernah mendekam di tahanan aparat kepolisian.
Kasus pelecehan seksuai terhadap sejumlah murid SPI ini disebut-sebut telah terjadi sejak belasan tahun silam. Belakangan, setelah kasus kembali naik daun, Julianto Eka Putra dijuluki sebagai Predator Seksual Pedofil oleh warganet.
Kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret Julianto Eka Putra di Batu, Malang, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan setelah dua orang korban tampil di kanal Youtube, Close the Door Deddy Corbuzier dan Youtube Cokro TV Rabu (6/7/2022) ini.
Baca Juga: Studi: Jadi Korban Pelecehan Seksual, Perempuan Lebih Berisiko Alami Hipertensi
Korban yang hadir di kanal YouTube Deddy Corbuzier dan tayang pada Rabu menceritakan sejumlah detail perbuatan bejat Julianto kepada mereka.
Tentu saja tidak ada yang menyangka Julianto melakukan perbuatan sebejat itu. Selain menggeluti bisnis pendidikan yang seharusnya membawa niat mulia, Julianto selama ini juga dikenal sebagai motivator.
Walau tak diketahui kekayaan pastinya, Julianto kerap tampil di stasiun TV nasional untuk memberikan nasihat serta motivasi untuk hidup sukses. Kebiasaan ini bertolak belakang dari karakter aslinya yang diduga seorang predator seksual.
Dulu, Julianto kerap tampil di Metro TV, salah satunya acara Kick Andy. Dari acara ini pula Julianto memperoleh penghargaan Kick Andy Heroes 2018, untuk tokoh-tokoh inspiratif dan berpengaruh di masyarakat.
Bagaimana tidak, sekolah SPI yang didirikan Julianto merupakan sekolah berkonsep enterpreneurship. Sekolah itu dia dirikan sebagai sarana berbagi ilmu setelah lama menggeluti dunia usaha.
Julianto awalnya tergabung dalam sebuah jejaring bisnis PT Harmoni Dinamik Indonesia atau HDI. Melalui jejaring bisnis multi level marketing (MLM) tersebut, Julianto juga banyak mencangkan program-program kewirausahaan pada siswa SMA SPI guna mempersiapkan para pebisnis muda yang mandiri.
Pada tahun 2018, yakni tahun yang sama Julianto menerima penghargaan Kick Andy's Heroes 2018, HDI menerima tawaran dari rumah produksi film untuk mengangkat kisah hidup inspiratifnya ke layar lebar.
Melalui kerja sama rumah produksi film tersebut dengan HDI, kisah hidup Julianto dan beberapa murid berprestasi SMA SPI diangkat menjadi film berjudul Say I Love You.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni