Suara.com - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) merogoh kocek sekitar Rp250 miliar untuk membangun jaringan serat kabel optik sepanjang 2.800 kilometer di jalur rel kereta api milik PT Kereta Api (Persero).
Untuk jaringan ring 1 atau segmen pertama, sudah rampung dikerjakan perseroan di sepanjang wilayah Jawa Barat (Jabar).
"Untuk ring 1 sudah kami selesaikan di wilayah Jawa Barat sepanjang 400 Km. Anggaran yang kami siapkan untuk 2.800 kilometer ini sebesar Rp250 miliar," ungkap CEO WIFI Hermansjah Haryono usai paparan publik di Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Hermansjah menjelaskan, WIFI optimis akan mampu mencetak kinerja terbaiknya pada tahun-tahun mendatang. Hal ini didukung dengan dimulainya operasional jaringan serat optik sepanjang 2.800 kilometer yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi perseroan ditengah kebutuhan akses digital masyarakat yang meningkat pesat.
Baca Juga: Anak Usaha Emiten WIFI Gandeng Huawei, Bidik Pendapatan Rp60 Miliar
"Kami yakin Perseroan akan terus berkembang dan memberikan nilai tambah tinggi bagi masyarakat melalui 3 pilar bisnis perusahaan yaitu konektivitas, pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari-hari, serta media periklanan dan hiburan yang terintegrasi," ucapnya.
Sementara itu, Hermansjah mengatakan, perseroan akan mendapat tambahan pendapatan sebesar Rp150 miliar dari 25 Edge Data Center (EDC) di stasiun PT Kereta Api Indonesia.
"Dari satu titik Edge Data Center akan menghasilkan pendapatan Rp6 miliar dan rencana ada 25 EDC,” kata dia.
Dengan demikian, potensi tambahan pendapatan dari jaringan serat optik itu berkisaar Rp150 miliar.
Adapun pada tahun 2021, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp390,9 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 723 persen persen jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp47,5 miliar.
Baca Juga: WIFI Burgenland Bakal Berikan Pelatihan Bidang Energi Hijau dan Kendaraan Listrik
Dalam laporan keuangan WIFI tahun 2021 yang telah diaudit, perseroan juga berhasil membukukan laba neto tahun berjalan sebesar Rp24,8 miliar, atau naik hamper 25 kali lipat dibanding periode yang sama (YoY) yang sebesar Rp924 juta. Sedangkan, untuk total Asset Perseroan meningkat 75 persen mencapai Rp896 miliar di tahun 2021.