Perbandingan Harga TBS Sawit di Malaysia dan Indonesia, Negeri Jiran Lebih Menjanjikan

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 05 Juli 2022 | 14:36 WIB
Perbandingan Harga TBS Sawit di Malaysia dan Indonesia, Negeri Jiran Lebih Menjanjikan
Petani di Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko sedang memanen tandan buah segar kelapa sawit, Jumat (27/8/2021). [ANTARA/Ferr]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan petani Indonesia menjual tandan buah segar (TBS) sawit ke Malaysia viral di media sosial. Harga TBS di Malaysia yang lebih mahal membuat para petani di tanah air enggan menjual hasil panen mereka di negeri sendiri. Berkebalikan dengan Negeri Jiran, harga TBS di Indonesia justru anjlok. 

Dalam video viral tersebut, terlihat barisan beberapa truk kuning mengangkut sawit ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Pria yang terlihat di video menyebutkan sawit-sawit itu akan diangkut ke Malaysia akibat harga jual produk serupa di Indonesia tengah anjlok. Petani pun enggan membawanya ke pasar Indonesia.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) merilis harga TBS sebagai pembanding antara Malaysia dan Indonesia. Harga TBS di Malaysia berada pada kisaran Rp3.500 - Rp4.500 per kg.

Di Indonesia, harganya lebih murah. Di wilayah Kalimantan saja, harga sawit hanya menyentuh Rp1.200 – Rp1.600 per kg. Dengan perbandingan harga yang empat kali lebih mahal, tak heran TBS banyak dijual ke Malaysia. 

Baca Juga: Cara Daftar Agen Minyak Goreng, Segera Cek Distributor dan Urus Izin

Kendati demikian, Apkasindo mengakui praktik-praktik semcam ini memang melanggar regulasi meski banyak dilakukan. Penjualan TBS ke luar negeri juga bisa merugikan industri berbahan sawit dalam negeri, seperti industri minyak goreng dan industri kosmetik. Untuk itu, Apkasindo meminta pemerintah untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya harga sawit di tanah air. 

Ketua Umum Apkasindo Perjuangan Alvian Arahman mengatakan pemerintah saat ini juga perlu mengevaluasi kembali pajak ekspor crude palm oil (CPO) dan pajak bea keluar yang dinilainya sangat tinggi yaitu sampai 600 dolar AS per ton. "Artinya contoh kalau harga CPO 1.100 dolar AS per ton, maka pungutan sekitar 600 dolar AS, artinya ini sekitar 50 persen untuk pungutan saja," kata dia.

Terpisah, Kepala Bidang Organisasi dan Anggota Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Sabarudin berharap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bisa mempermudah ekspor CPO. Dia mengatakan saat ini banyak pabrik yang tutup dan tidak membeli TBS petani karena tangki penuh yang mengakibatkan harga TBS petani turun drastis.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

Baca Juga: Top 5 Sport: Profil Apriyani Rahayu, Juara Ganda Putri Malaysia Open 2022

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI