Suara.com - Analis teknikal investasi, Tone Vays menyampaikan pesan mengejutkan yakni, prediksi Bitcoin akan turun hingga sekitar US$14.500.
Tone Vays menyampaikan hal ini dalam kanal Youtube miliknya pada akhir pekan lalu. Dalam kesempatan itu, ia juga mewanti-wanti, potensi BTC yang gagal bertahan di atas US$20 ribu hingga terus longsor di bawah US$15.000.
“Pada time frame mingguan, candlestick Bitcoin merah lagi. Ini bisa ditutup pada posisi terendah, kecuali memang ada aksi beli besar-besaran. Menurut saya ini adalah bearish, termasuk pada time frame 4 hari,” ujar dia.
Sementara, melansir dari Blockchain Media, menurut Vays, BTC pada time frame harian berada di ambang menembus support di US$19.000, yang ia catat dapat memicu aksi sell-off lainnya.
Baca Juga: Samsung Siapkan Prosesor 3nm untuk Penambangan Bitcoin
“Grafik harian bersiap-siap untuk pembelian berdasarkan indikator MRI. Itu adalah kabar baik. Kabar buruknya adalah jika harga berada di bawah support yang kuat, itu akan membuat harga BTC jatuh lebih rendah daripada sebelumnya dengan target sekitar US$14.500, itu pun kalau ada aksi flash sale besar-besaran,” ujar dia. Kala analisis ini ia sampaikan, BTC berkisar di angka US$19.400.
Sementara, altcoin sebagian besar diragukan bisa stabil. Raksasa andalan lini ini, Ethereum atau ETH sempat berada di kisaran US$1.050 bahkan anjlok hingga US$1.000 sebelum akhirnya bangkit di atas US$1.100.
Sedangkan BNB kini beranjak positif di angka US$235 dan TRON jadi yang naik paling tinggi (4,3 persen dalam sehari dan diperdagangkan di US$0,065.
Meski begitu, kapitalisasi pasar kumulatif dari semua aset kripto masih stagnan sekitar US$850 miliar, yang menandai penurunan amat besar sejak awal tahun dan sejak November 2021.
Baca Juga: FBI Menempatkan Ratu Kripto ke Daftar 10 Buronan Paling Dicari