Suara.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, program alat mesin pertanian (alsintan) merupakan program mekanisasi untuk mendorong sektor pertanian ke arah yang maju, mandiri dan modern.
"Alsintan adalah upaya Kementan petani dapat beradaptasi dengan teknologi 4.0 yang ditandai dengan inovasi dan mekanisasi pertanian," tutur Mentan SYL.
Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri merealisasikan alsintan untuk petani di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Realisasi program alsintan tersebut mendorong pengembangan sektor pertanian di NTT.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, alsintan tak hanya upaya adaptasi dengan teknologi 4.0, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas pertanian di suatu wilayah. Dengan alsintan, produktivitas pertanian dapat dijamin meningkat.
Baca Juga: Keren! Pemkab Mahulu Keker Pasar Ekspor Biji Kakao di Amerika Serikat
"Padi misalnya, dengan menggunakan alsintan akan menekan tingkat losses. Artinya, ada peningkatan produktivitas di situ," tutur Ali.
Selain itu, alsintan juga menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Jika mengunakan alat tradisional dalam menggarap sawah membutuhkan tenaga dan waktu yang panjang, maka dengan alsintan hal tersebut dapat diatasi.
"Selain menghemat waktu, juga menghemat biaya. Alsintan ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional," tutur Ali.
Menurutnya, alsintan juga membantu petani mengembangkan budidaya pertaniannya dari hulu hingga hilir. dengan demikian, petani bisa mendapatkan nilai tambah ketika menggunakan alsintan.
"Tentu saja alsintan ini orientasinya adalah kesejahteraan petani. Petani dapat terbantu dalam mengembangkan budidaya pertanian mereka dari hulu hingga hilir," imbuh Ali
Baca Juga: Marak Wabah PMK, Kementan Pastikan Stok Hewan Kurban Sehat Masih Aman untuk Idul Adha