Apa Hasil Pertemuan Jokowi dengan Investor Uni Emirat Arab?

Minggu, 03 Juli 2022 | 09:19 WIB
Apa Hasil Pertemuan Jokowi dengan Investor Uni Emirat Arab?
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemui sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Jumat (1/7/2022). (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab, Presiden Joko Widodo berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha di Hotel Emirates Palace, Abu Dhabi, PEA, pada Jumat (01/06/2022).

Menteri BUMN Erick Thohir yang turut serta dalam pertemuan itu mengatakan bahwa para investor dan pengusaha UEA optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek kedua negara.

“Alhamdulillah tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi di mana mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia,” ujar Erick, Minggu (3/7/2022).

Erick menyebutkan setidaknya empat poin yang didiskusikan Presiden Jokowi dengan para investor.

Pertama, logistik udara. Ei era sekarang yang penuh ketidakpastian dalam hal logistik dan rantai pasok, Indonesia dan UEA bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan.

“Indonesia dan UAE ini bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. Di mana Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena Indonesia kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain, secara bersamaan UAE ini bisa menjadi jendela untuk Indonesia untuk melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri. Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi,” kata dia.

Kedua, Ibu Kota Nusantara.  Erick menjelaskan bahwa Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduknya yang pesat memang perlu membuat ibu kota baru. Erick memandang bahwa pemerintah perlu menyiapkan kota masa depan untuk penduduk yang saat ini mayoritas berusia muda.

“Tidak mungkin 50 juta usia muda Indonesia itu harus masuk ke kota-kota yang sudah tua. Tentu dengan sistem dari teknologi terbarukan tentu kita harus menyiapkan kota masa depan. UAE sendiri, Abu Dhabi sangat optimistis melihat ini sesuatu yang baik karena melihat percontohan kota-kota besar di dunia yang sekarang menjadi juga pusat pertumbuhan ekonomi masing-masing negaranya,” katanya.

Ketiga, pembangunan wisata laut dalam konteks ekonomi biru atau blue economy. Erick mengatakan Presiden Jokowi ingin agar pembangunan ekonomi biru tersebut dapat turut menjaga alam Indonesia, tidak sekedar mengeksploitasinya.

Baca Juga: Wanaartha Life Beberkan Negosiasi Calon Investor Baru Sudah dari 50 Persen

“Kita mempunyai Raja Ampat, mempunyai juga ada yang namanya Komodo yang sangat dilindungi. Nah ini sekarang kita coba melihat bagaimana membangun peta biru secara menyeluruh, wisata laut kita yang friendly atau sangat bersahabat dengan alam dan juga dengan industri cruise atau wisata dengan kedekatan kepada kekeluargaan. Jadi bukan sekadar entertainment dan tourism,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI