Suara.com - Sebagai upaya dan komitmen yang kuat dalam mendorong perkembangan UMKM di Indonesia, PT Bank KB Bukopin Tbk siap mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19.
Tidak hanya pembiayaan di sektor UMKM, Bank KB Bukopin pun akan mendanai segmen sosial lainnya seperti perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Hal tersebut akan dilakukan setelah Bank KB Bukopin mendapat pinjaman senilai total 300 Juta dollar Amerika atau setara Rp4,41 Triliun dari International Finance Corporation (IFC) dimana pinjaman mencakup penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia (“Obligasi Sosial”).
IFC sendiri merupakan anggota Grup Bank Dunia, yang merupakan lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang
Baca Juga: Syarat Pengembalian Dana Nasabah BCA yang Jadi Korban Kejahatan
Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin menyampaikan, pinjaman tersebut akan disalurkan dalam bentuk kredit yang berwawasan lingkungan dan sosial, sejalan dengan program yang sedang berjalan yaitu terkait keuangan berkelanjutan dimana Bank KB Bukopin akan menghindari kegiatan pembiayaan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan risiko sosial, selanjutnya pembiayaan akan disalurkan kepada debitur yang kurang terlayani secara sosial. “Semua akan dilaksanakan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi Covid-19,” ucap Seng Hyup Shin.
Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik, Kim-See Lim, menuturkan yang terpenting bahwa investasi ini datang pada saat yang krusial ketika pandemi Covid-19 dirasakan telah memberikan kemunduran besar dalam upaya Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunannya.
“Ini merupakan langkah awal yang penting untuk mengembangkan pasar obligasi sosial di Indonesia yang dapat mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas sambil memberikan dukungan yang vital bagi pelaku bisnis UMKM dan lainnya yang terkena dampak pandemi,” terangnya.
Selain itu, Bank KB Bukopin juga baru saja mendapat rating secara resmi idAAA dari Pefindo dan Fitch.
PEFINDO memberikan peringkat idAAA untuk General Obligation (“GO”) dan idAA untuk SR Sub. Debt II/2015 dengan prospek peringkat Perseroan adalah stabil. Sebagai informasi, prospek stabil dimaknai dengan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.
Baca Juga: Bank BCA Anggarkan Rp500 M Buat Tangkal Kejahatan Perbankan
Menurut PEFINDO, Peringkat yang diterima Bank KB Bukopin tahun ini didorong oleh dukungan yang sangat kuat dari KB Koomin Bank, posisi pasar yang kuat di industri perbankan, dan tingkat permodalan yang kuat.
Sementara Peringkat Nasional Jangka Panjang idAAA yang diberikan oleh Fitch Ratings mengindikasikan bahwa Bank KB Bukopin saat ini memiliki induk yang kuat yaitu KB Kookmin Bank. KB Bukopin dinilai memiliki arah strategis dan terukur terkait arah dan rencana bisnis kedepannya.
“KB Bukopin selalu berkomitmen melakukan perbaikan dalam setiap tahunnya dengan berbagai langkah strategis. Komitmen tersebut akan terefleksikan pada optimalisasi produk dan layanan kami, sehingga diharapkan bisnis inti akan menjadi lebih Customer Oriented, Digital, dan Efisien. KB Bukopin juga akan segera merealisasikan New Generation Banking System dengan sasaran utama transformasi outlet dan jaringan distribusi di seluruh Indonesia,” papar Seng Hyup Shin.
“Dengan diraihnya peringkat idAAA dari PEFINDO untuk Bank KB Bukopin merefleksikan konsistensi dan komitmen Perusahaan yang secara menyeluruh telah berupaya melakukan peningkatan kinerja di setiap tahunnya,” tambahnya.