5 Negara yang Terancam Bangkrut Jika Nilai Bitcoin terus Anjlok

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 30 Juni 2022 | 13:49 WIB
5 Negara yang Terancam Bangkrut Jika Nilai Bitcoin terus Anjlok
Ilustrasi Bitcoin (Unsplash/Andre)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta mengenai kebangkrutan Sri Lanka mestinya diwaspadai negara-negara lain. Negara yang terancam bangkrut akibat nilai bitcoin yang terus turun juga nampak nyata. Fenomena ini perlu diwaspadai negara-negara yang melegalkan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran. 

Seperti diketahui, harga bitcoin turun drastis beberapa bulan ini lantaran adanya ketidakstabilan dalam pasar cryptocurrency. Sejumlah pakar ekonomi memprediksi akan terjadi crypto winter di mana permintaan uang kripto menurun yang memungkinkan terjadinya inflasi di pasar global. 

Sebagai contoh, perusahaan peminjaman uang kripto, Celcius memutuskan untuk menghentikan penarikan pelanggan. Padahal sebelumnya mereka memiliki pelanggan hingga 1,7 juta orang dengan hasil persentase tahunan mencapai 18%. Celcius menyebutkan penghentian penarikan ini lantaran kondisi pasar yang terlalu ekstrem. 

Berikut ini adalah daftar negara yang melegalkan penggunaan uang kripto harus bersiap-siap karena bisa terancam bangkrut akibat nilai bitcoin turun. Berikut lima di antaranya. 

Baca Juga: Trader Senior Sebut Bitcoin Tak Layak Disebut Investasi: Lebih Mirip Aset Spekulasi

1. El Salvador

Sebagai negara pertama yang melegalkan bitcoin sebagai alat pembayaran, El Salvador sepertinya salah langkah. Negara di Amerika Tengah itu kini menghadapi utang yang membengkak setelah pasar bitcoin anjlok. Forbes melaporkan pemerintah El Salvador tengah melobi International Money Fund (IMF) untuk pinjaman USD 1,3 miliar atau sekitar Rp19,3 triliun. 

2. Kazakhstan 

Kazakhstan disebut telah menggantikan China sebagai otoritas penambang kripto terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Negara ini menyumbang lebih dari 18% jejaring mata uang digital di ranah global sejak 2019. Jika nilai bitcoin turun, maka Kazakhstan menghadapi ancaman ekonomi yang serius. Kripto tumbuh subur di negara ini karena Kazakhstan memiliki cadangan listri yang cukup dan aturan pemerintah yang bersahabat. 

3. Amerika Serikat 

Baca Juga: RRQ Resmi Gandeng Pintu Jadi Sponsor untuk Perkenalkan Investasi Crypto ke Jutaan Orang Indonesia

Pada 2021 lalu, Amerika Serikat dilaporkan mampu menarik investor uang kripto terbesar di dunia. Keuntungannya mencapai USD46,9 miliar. Amerika Serikat melihat perkiraan keuntungan kripto yang direalisasikan tumbuh 476 persen, dari USD 8,1 miliar pada 2020 lalu.

4. Nigeria 

Pertumbuhan penggunaan bitcoin di Nigeria termasuk dalam salah satu yang tertinggi di dunia. Situs pemantau bitcoin menyebutkan penggunanya meningkat 200% di kalangan anak muda pada 2021 lalu. Jika uang ini terjun bebas maka ekonomi Nigeria akan sangat terdampak. 

5. Korea Selatan

Penjualan bitcoin terpantau cukup bebas di Negeri Ginseng ini. Otoritas setempat mengizinkan pembelian mata uang digital ini melalui gerai 7-Eleven. Tak heran presentase penggunanya tumbuh 3,79%  

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI