Harga TBS Sawit Anjlok, Petani Kirim Surat ke Presiden Jokowi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 30 Juni 2022 | 11:50 WIB
Harga TBS Sawit Anjlok, Petani Kirim Surat ke Presiden Jokowi
Petani sawit. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat tersebut dilayangkan menyusul anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit.

Dalam isi suratnya, Ketua Umum Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia M.A.Muhamadyah mengatakan, sejak Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya pada 23 Mei lalu, harga tandan buah segar sawit (TBS) petani terus menunjukkan penurunan yang sangat drastis.

Sebagai contoh, untuk periode II Januari 2022, harga TBS sawit umur 3 tahun Rp 2.471,25 persen kg dan untuk sawit umur 25 tahun Rp 2.953,19 per kg. Sementara saat ini harga TBS turun ke bawah Rp1.000 per kg. Per 26 Juni 2022, harga TBS di 10 provinsi wilayah anggota SPKS berkisar Rp 500-Rp 1.070 per kg.

"(Ini) Akibat efek domino pelarangan ekspor CPO dan turunannya pada 28 April-22 Mei 2022," kata dia

Imbasnya, lanjut Muhamadyah, petani sawit mengalami kerugian sekitar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per ha per bulan. Bahkan untuk kerugian petani sawit swadaya seluruh Indonesia dari bulan April-Juni ini ditaksir mencapai Rp 50 triliun.

Dia menjelaskan, penyebab dari jatuhnya harga TBS - yang berdampak pada tingkat kesejahteraan petani sawit - diakibatkan oleh beberapa kebijakan yang inkonsisten pemerintah, antara lain peraturan tentang DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation) yang gagal menjadi solusi malah diberlakukan kembali pasca pencabutan pelarangan ekspor oleh Presiden Jokowi.

"Menyebabkan penumpukan CPO yang jumlahnya jutaan ton di PKS-PKS yang belum bisa terjual akibat pemberlakuan kebijakan DMO dan DPO yang justru mempersulit ekspor CPO," tutur dia.

Selain itu, penerapan pajak pungutan ekspor CPO yang tinggi menyebabkan jatuhnya harga tandan buah segar petani sawit dimana total pajak ekspor dan levy yang dibayarkan pelaku usaha sawit mencapai USD 575 per ton CPO yang diekspor.

Beban yang besar ini pada akhirnya juga akan ditanggung oleh petani sawit karena harga TBS tidak akan pernah bisa pararel dengan harga CPO di pasar internasional.

Baca Juga: Harga Sawit Anjlok Hingga Rugikan Petani, Apkasindo Harap Pemerintah Bertindak

"Dalam sejarah, mungkin sawit satu-satunya komoditas yang dipaksa untuk menanggung beban pungutan hingga setengah harga barangnya yang ujung-ujungnya dibebankan ke petani,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI