Suara.com - Nilai tukar (kurs) rupiah pada Kamis (30/6/2022) pagi melemah usai Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan akan melawan inflasi.
Rupiah melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.867 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.853 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena sentimen The Fed dan resesi," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra.
Powell dalam forum Bank Sentral Eropa menegaskan komitmennya untuk memerangi inflasi meskipun resikonya pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Kurs Rupiah Masih Dibayangi Keputusan The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan
"Ini artinya The Fed tidak ragu untuk merilis kebijakan pengetatan yang lebih agresif ke depannya," ujar Ariston dikutip dari Antara.
Sementara, dolar AS menguat terhadap nilai tukar mata uang negara lain usai pernyataan Powell tersebut. Pada Kamis pagi ini indeks dolar AS sudah bergerak di kisaran 105 setelah sebelumnya di kisaran 103-104.
Saat ini, isu resesi masih menjadi pembicaraan pelaku pasar. Dengan tingkat inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga acuan bank sentral global, permintaan bisa menurun dan menekan pertumbuhan ekonomi.
"Isu ini juga akan menekan harga aset berisiko," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah ke arah Rp14.900 per dolar AS dengan potensi support di level Rp14.830 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG Dibuka Perkasa Menguat Hampir 10 Poin, Rupiah Tak Mau Kalah
Pada Rabu (29/6/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.853 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.831 per dolar AS.