Suara.com - Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta para anggota NATO untuk memberikan dukungan senjata termutakhir dan bantuan keuangan untuk melawan Rusia.
"Kita perlu mematahkan keunggulan artileri Rusia. Kita membutuhkan sistem yang jauh lebih modern, artileri modern," kata Zelensky saat hadir dalam KTT NATO di Madrid melalui tautan video.
"Rusia masih menerima miliaran setiap hari dan membelanjakannya untuk perang. Kami mengalami defisit miliaran dolar, kami tidak memiliki minyak dan gas untuk menutupinya," lanjut Presiden Ukraina itu.
Mengutip dari Aljazeera, Ukraina meminta dukungan dana sekitar 5 miliar dolar AS tiap bulan untuk memperkuat pertahanan mereka dari serangan Rusia.
Baca Juga: Ke Rusia, Jokowi Bawa Pesan Zelensky untuk Putin
Ia juga memperingatkan NATO untuk memberikan bantuan kepada Ukraina guna mengalahkan Rusia dalam konflik yang sudah berlangsung hampir 4 bulan tersebut.
“Pertanyaannya adalah siapa selanjutnya? Moldova? Atau Baltik? Atau Polandia? Jawabannya adalah semuanya,” ujarnya menegaskan ancaman perang Rusia.
“Kami menghalangi Rusia untuk mencegahnya menghancurkan kami dan menghancurkan Anda,” ujarnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama ia menyampaikan kekecewaan dirinya kepada NATO yang merekrut anggota baru namun 'mengacuhkan' Ukraina.
“Kebijakan pintu terbuka NATO seharusnya tidak menyerupai pintu putar lama di kereta bawah tanah Kiev, yang tetap terbuka tetapi tutup ketika Anda mendekati mereka sampai Anda membayar. Apakah bayaran dari Ukraina belum cukup?” ucap dia.
Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Naik Kereta Luar Biasa ke Ukraina, Kemewahan Interiornya Bikin Takjub
Bergabung dengan NATO adalah momen yang cukup ditunggu Ukraina, ujar Zelensky. Dukungan NATO atas Ukraina akan memantik seluruh anggotanya untuk mendukung secara militer.
Sesaat sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Joko Widodo yang banyak membahas upaya perdamaian dengan Rusia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan, Indonesia mendukung segala bentuk kedaulatan dan integritas wilayah. Menurut Jokowi, sangat penting untuk menyelesaikan konflik secara damai. Ia bahkan menawarkan presiden Ukraina untuk membawa pesan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," kata Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi menunjukkan, Indonesia berada di posisi yang mengupayakan perdamaian kedua negara.