Suara.com - Konsensus analis Bloomberg pada Jumat (24/6/2022) memprediksi pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) akan terus bertumbuh pada tahun ini meskipun pasien Covid-19 menurun.
Bahkan, konsensus tersebut memproyeksikan SILO akan mampu membukukan pendapatan Rp8,48 triliun di tahun 2022.
Konsensus analis Bloomberg juga memperkirakan SILO akan meraih laba bersih Rp477,69 miliar dan EBITDA sebesar Rp1,83 triliun pada tahun 2022.
Hal ini tentu saja berimbas positif terhadap PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9% dari sebelumnya 55,4%.
Baca Juga: LPKR Tangkap Peluang Properti di Tangerang Lewat Cendana Homes Series
Sementara itu, pada Kuartal I/2022, SILO meraih pendapatan Rp2,2 triliun didukung peningkatan jumlah pasien meskipun pasien Covid-19 menurun.
Jumlah pasien rawat inap mencapai lebih dari 51.000 pasien per Maret 2022, meningkat 26,2% YoY (year on year), dan pasien rawat jalan 699.000 pasien, naik 28,3% YoY.
Pada Kamis (16/6/2022), SILO juga meresmikan Labuan Bajo International Medical Center (LBIMC) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang merupakan fasilitas kesehatan ke-2 yang dibangun oleh SILO di NTT.
Sebelumnya, pada tahun 2016, SILO terlebih dahulu mendirikan RS Siloam Labuan Bajo. Pada Kuartal I/2022, SILO juga membuka rumah sakit franchise pertama di Holland Village, yaitu Siloam Hospitals Agora.
Melalui model bisnis ini, investor menggunakan modal mereka untuk membangun dan melengkapi fasilitas rumah sakit, dan SILO akan berperan sebagai pengelola. Oleh karena itu, SILO dapat menghasilkan pendapatan tambahan tanpa risiko investasi.
Baca Juga: Kunjungan Mulai Ramai, LPKR Optimis Pendapatan Bisnis Mal Naik
Presiden Komisaris SILO sekaligus CEO LPKR John Riady menegaskan komitmen untuk terus melanjutkan ekspansi bisnis di sektor kesehatan untuk menopang pelayanan kesehatan, pembangunan nasional, dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Ke depan, SILO tetap melanjutkan upaya menambah jumlah 41 jaringan rumah sakit eksisting. Secara makro saat ini dengan populasi yang sangat besar, Indonesia membutuhkan industri kesehatan yang bisa menjangkau lebih luas dan lebih berkualitas lagi," tegasnya.
John menambahkan bahwa SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital, salah satunya adalah MySiloam dan telehealth yang terhubung dengan 1.000 orang dokter. Hal ini mempertegas langkah SILO untuk terus ekspansif dan memperkuat inovasi.
"SILO juga bekerja sama dengan platform lain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter. Ekspansi digital ini akan memerluas penetrasi pasar Siloam." pungkasnya.