Suara.com - Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2021 berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp881,41 miliar di tahun 2021 atau tumbuh 80,8 persen dari tahun 2020.
Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 41 persen menjadi Rp2,29 triliun dari Rp1,62 triliun di 2020.
"Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan BEI adalah sebesar Rp2,63 triliun atau meningkat 36,8 persen dari tahun 2020, yakni Rp1,92 triliun," kata Sekretaris Perusahan Yulianto Aji Sadono dalam keterangan pers, Rabu (29/6/2022).
Aji menambahkan jumlah beban BEI pada tahun 2021 adalah sebesar 1,52 triliun atau naik 18,8 persen dari tahun 2020.
Baca Juga: Jadi Bos Baru BEI, Iman Rachman Janji Kerek Kapitalisasi Bursa Hingga Rp 13,5 Triliun
Selanjutnya, BEI berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp881,41 miliar di tahun 2021 atau tumbuh 80,8 persen dari tahun 2020.
Pada tahun 2021, BEI membukukan nilai total aset sebesar Rp9,45 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 6,9 persen dari tahun 2020 dan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp3,45 triliun atau menurun 7,4 persen dari tahun 2020.
Terakhir, total ekuitas BEI pada tahun 2021 adalah sebesar Rp5,99 triliun atau mengalami kenaikan 17,4 persen dari tahun 2020.
Sepanjang 2021, BEI mencatat ada 54 Perusahaan Tercatat baru dengan fund raised mencapai Rp62,61 triliun. Hal ini menghantarkan jumlah Perusahaan Tercatat di BEI mencapai 766 Perusahaan Tercatat pada akhir tahun 2021.
Dari segi pengembangan investor, pada tahun 2021 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,49 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 93,0 persen (yoy). Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 3,45 juta investor atau naik 103,6 persen (yoy).
Baca Juga: Iman Rachman Jadi Direktur Utama BEI Gantikan Inarno Djajadi