Suara.com - Iman Rachman secara resmi telah didapuk menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru menggantikan Inarno Djajadi.
Dalam pernyataan pertamanya usai diangkat menjadi Dirut, Iman Rachman mengaku bakal melanjutkan sejumlah program yang sudah dilakukan oleh direksi BEI sebelumnya.
"Ini adalah periode berkelanjutan, tentunya program-program yang dijalankan akan kita lanjutkan untuk sisa tahun ini, yang bagus kita teruskan yang sudah terpikirkan namun belum dijalankan akan kita lakukan," kata Iman usai RUPST BEI yang dilakukan secara daring tersebut, Rabu (29/6/2022).
Sementara untuk tahun 2023 mendatang, Iman mengaku sudah memiliki sejumlah target yang bakal ia sasar demi membuat pasar modal dalam negeri makin atraktif, salah satunya menargetkan nilai kapitalisasi bursa bisa mencapai Rp13,5 triliun yang saat ini hanya berada pada posisi Rp8 triliunan.
Baca Juga: BEI Tunjuk Alumnus Unpad Iman Rachmat Jadi Dirut
"Pada 2023 mendatang tentunya kita berharap bahwa kapitalisasi bursa bisa meningkat hingga Rp13,5 triliun, kemudian juga jumlah investor bisa meningkat hingga 2 kali lipat dan tentunya makin banyak perusahaan yang listing tentunya akan berdampak pada IHSG," papar Iman.
Pasar modal Indonesia pada tahun 2021 mulai mengalami pemulihan dan terus bertumbuh. Hal ini terlihat pada akhir tahun 2021 yang ditutup oleh kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi 6.581,5 atau naik 10,1 persen (yoy), setelah mengalami penurunan pada masa pandemi tahun 2020.
Adapun total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir tahun 2021 tercatat sebesar Rp8.255,62 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 18,4 persen (yoy).
Dari segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham tahun 2021 juga mengalami kenaikan sebesar 45,2 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp13,4 triliun.
Pada tahun 2021, rerata frekuensi perdagangan harian saham mengalami kenaikan sebesar 91,1 persen (yoy) menjadi 1,29 juta transaksi per hari. Frekuensi perdagangan harian saham mampu menyentuh rekor tertinggi
sepanjang sejarah BEI, yaitu 2.141.575 kali transaksi pada tanggal 9 Agustus 2021.
Baca Juga: Iman Rachman Jadi Direktur Utama BEI Gantikan Inarno Djajadi
Selain itu, rerata volume perdagangan harian Saham juga mengalami kenaikan sebesar 81,4 persen (yoy) menjadi 20,6 miliar saham per hari. Adapun pada tahun 2021, volume perdagangan harian saham menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah BEI, yaitu 50.982.543.199 saham pada tanggal 9 November 2021.
Dari sisi Perusahaan Tercatat, aktivitas jumlah Pencatatan Efek Baru Saham masih bertumbuh secara positif, BEI mampu mencatatkan 54 Perusahaan Tercatat baru dengan fund raised mencapai Rp62,61 triliun yang merupakan nilai fund raised tertinggi sepanjang sejarah BEI.
Hal ini menghantarkan jumlah perusahaan tercatat di BEI mencapai 766 perusahaan.
Dari segi pengembangan investor, pada tahun 2021 total jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,49 juta, atau mengalami pertumbuhan sebesar 93,0 persen (yoy). Sementara pada periode yang sama, investor saham telah mencapai 3,45 juta investor atau naik 103,6 persen (yoy).