Warga Keluhkan Penggunaan PeduliLindungi untuk Beli Migor: Hape Jadul Kerap Bermasalah

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 29 Juni 2022 | 15:29 WIB
Warga Keluhkan Penggunaan PeduliLindungi untuk Beli Migor: Hape Jadul Kerap Bermasalah
Ilustrasi - Pedagang menata minyak goreng curah di kiosnya di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (8/10/2019). (Dok ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam aktivitas jual beli minyak goreng di tengah-tengah masyarakat masih menimbulkan polemik.

Salah seorang warga Jakarta bernama Andy (42) yang mengaku merasa kesulitan jika nantinya membeli minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi. Sebab gawai yang dimilikinya terkadang bermasalah.

Ia sendiri mengakui pembelian minyak goreng curah di pasar dengan KTP sudah membuatnya gelisah, karena takut disalahgunakan.

“Kan kita nggak ada yang tahu (NIK KTP) diapain,” ujarnya kepada Antara.

Baca Juga: 6 Cara Penjual Daftarkan Penjualan Minyak Goreng di PeduliLindungi

Serupa dengan Andi, seorang pedagang di Pasar Mandiri, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ida (37) mengatakan, pembeli minyak goreng mengeluhkan sulitnya beli minyak goreng akibat kebijakan aplikasi PeduliLindungi.

“Ribet banget (pakai aplikasi) kalo di Jakarta,” tutur Ida, Rabu (29/6/2022).

Untuk mendapatkan minyak goreng curah subsidi dalam bentuk jeriken yang ditawari oleh retail Indomarco dengan harga Rp14.000 ribu hingga Rp15.500 per kilogram, ia mengaku hanya dapat jatah lima hingga sepuluh jeriken minyak goreng per hari.

Sesuai dengan ucapan Mendag, Ia mengatakan, satu orang hanya diperbolehkan membeli 10 liter minyak goreng curah per hari.

Saat ini, pembeli di warungnya dapat membeli minyak goreng curah dengan menunjukkan KTP, kemudian memotret NIK pembeli sebagai laporan kepada Indomarco.

Baca Juga: Pemerintah Jabar Muluskan Kebijakan Pembelian Migor Curah lewat aplikasi

Namun, ketika memotret NIK, Ida menyampaikan juga merasa keberatan, sebab gawai yang sudah cukup lama ia miliki tidak begitu memadai, sehingga terkendala dalam mengambil gambar.

Baik Ida maupun Andy berharap, jual beli minyak goreng curah tak perlu lagi menggunakan KTP ataupun aplikasi PeduliLindungi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI