Perjalanan Bisnis Holywings: dari Warung Nasgor hingga Klub Malam Kondang

Rabu, 29 Juni 2022 | 12:07 WIB
Perjalanan Bisnis Holywings: dari Warung Nasgor hingga Klub Malam Kondang
Suasana Holywings Tanjung Duren Jakarta Barat usai di segel Satpol PP Jakarta Barat, Selasa (28/6/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Holywings Indonesia kini harus merelakan 12 gerainya yang berlokasi di Jakarta ditutup oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Meski tidak disampaikan sebagai biang kerok utama, penutupan tersebut menjadi buntut dari kasus promosi miras gratis yang memicu amarah publik.

Adapun 12 gerai tersebut kini harus tutup karena izinnya dicabut oleh Anies lantaran tidak memenuhi kelengkapan izin dan pelanggaran dalam operasional.

“Terjadinya pelanggaran atas kegiatan operasional yang tidak sesuai dengan dokumen perizinan yang dimiliki,” kata Sekretaris Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Santoso, di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (28/6/2022).

Meski kini harus merelakan belasan gerai yang menemani malam hari pemuda Jakarta, ternyata Holywings memiliki sejarah yang panjang dalam dunia hiburan malam Indonesia.

Baca Juga: Gubernur Jabar Sebut Kewenangan Setiap Daerah Tindak Tegas Holywings

Berikut perjalanan bisnis Holywings dari yang awalnya dirintis sebagai bisnis kecil.

Perjalanan bisnis Holywings

Holywings awalnya adalah sebuah warung nasi goreng yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Mengutip dari kanal Youtube resmi Holywings, kedua sosok pebisnis yakni Ivan Tanijaya dan selaku co-founder dan rekannya Eka Setia Wijaya merintis sebuah warung nasi goreng bernama Kedai Opa.

Sayang, bisnis yang mereka rintis tidak bertahan lama. Selama tiga tahun berjalan, warung nasi goreng tersebut tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Justru, kian lama pengunjung semakin berkurang.

Baca Juga: Terancam Nganggur Massal usai Gerai Ditutup, Anies Diminta Ajak Ribuan Karyawan Holywings Gabung Jakpreneur

Lantas, Ivan dan Eka mulai memutar otak hingga muncul ide untuk merombak ulang konsep bisnis yang awalnya mereka usung. Dari situ, lahirlah Holywings yang berawal dari perombakan konsep bisnis menjadi hiburan malam sekaligus bar.

Bermula dari nasi goreng, kini bisnis kedua wirausahawan tersebut berubah dan menyajikan berbagai macam cocktail dan minuman keras klasik hingga orisinil yang diracik oleh para bartender andalan mereka.

Menjadi salah satu kompetitor bisnis hiburan malam

Dengan mottonya yakni "Never Stop Flying" (Jangan pernah berhenti terbang), bisnis Holywings melebarkan sayapnya ke seantero negeri. Kini, Holywings memiliki 30 gerai di berbagai daerah di Indonesia, sebagaimana yang tercantum di laman resmi mereka.

Kini, Holywings menghimpun para pemuda dari seantero negeri untuk menikmati hiburan malam yang disajikan mereka. 

Tak lupa, mereka juga bekerja sama dengan wajah-wajah terkenal dalam dunia selebriti Indonesia, seperti Hotman Paris dan Nikita Mirzani sebagai pemilik saham sekaligus 'wajah' dari Holywings saat kedua pemilik bisnis tersebut jarang terekspos publik.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI