Dijamin Aman, Bulog: Ada 4 Tahap yang Dilalui Ternak Sebelum Diekspor Sebagai Daging Beku ke Indonesia

Kamis, 30 Juni 2022 | 10:00 WIB
Dijamin Aman, Bulog: Ada 4 Tahap yang Dilalui Ternak Sebelum Diekspor Sebagai Daging Beku ke Indonesia
Ilustrasi daging kerbau dari India. (Dok: Perum Bulog)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sehubungan dengan rencana Perum Bulog untuk mendatangkan daging kerbau beku dari India, yang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita memastikan bahwa hal ini dijamin aman.

Menurutnya, ada empat tahapan yang harus dilalui seekor ternak sebelum diekspor dalam bentuk daging beku ke Indonesia. Tahapan tersebut berlaku bagi peternak, agregator, pemasok, dan rumah produksi, yang mana dalam setiap tahapannya dimonitoring secara penuh oleh dokter hewan negara bagian.

Febby menyebut secara lebih detail, yang mana jumlah dokter hewan di setiap tahapan bisa bertambah, sehingga mencapai puluhan di rumah poduksi. Jumlah dokter hewan di rumah potong (RPH) pun bisa mencapai puluhan orang untuk memastikan kerbau yang dipotong benar-benar bebas penyakit dan layak untuk proses produksi selanjutnya.

Sistem traceability ternak juga dijalankan dengan baik, yang mana setiap ternak dipasang eartag sebagai ID ternak. Setiap ternak memiliki kartu identitas yang berisi riwayat vaksin, asal ternak, dan informasi lainnya. Sebelum dipotong, kerbau akan melalui proses pelayuan atau chilling, agar ternak bebas dari virus.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-55, Bulog Gelar Bakti Sosial dan Berbagai Lomba

“Pelayuan (chilling) dilakukan dengan cara menyimpan ternak daging di ruangan bersuhu minus 40 0 -5 derajat Celcius selama kurang lebih 24 jam, lalu dipindahkan ke ruangan bersuhu -28 derajat Celcius. Pelayuan tersebut bertujuan untuk membuat tingkat Ph daging di bawah 6. Pada level tersebut, virus tidak dapat bertahan hidup atau di tingkat matinya virus,” kata Febby.

Pemerlakuan daging beku dengan pelayuan hingga pH daging di bawah 6 tersebut merupakan standar internasional yang ditetapkan oleh World Organisation of Animal Health (WOAH/ dahulu bernama OIE).

"Sejak awal sudah ketat di proses pemotongan hewan, demi memastikan hewan itu sehat, tidak ada PMK, antraks, dan virus lain. Kalau hanya memberikan bukti sertifikasi dan lainnya, mungkin tidak bisa kami yakini (seperti ini). Saya membawa tim dokumentasi (sendiri) dan tidak ada pengaturan, jadi kami benar-benar random melakukannya," tambah Febby.

Produksi daging di India telah mendapatkan beragam sertifikasi dan pengakuan dari organisasi dan badan internasional. Daging yang diproduksi di perusahaan-perusahaan India yang telah diakui, memiliki sanitasi dan standar hygiene sesuai dengan ketentuan internasional.

Walaupun menyandang status negara yang belum bebas PMK, saat ini India mengekspor daging beku ke lebih dari 65 negara (termasuk Amerika Serikat, Malaysia, Arab dan ASEAN). Negara-egara tersebut yang mengaitkan wabah PMK dengan importasi daging dari India.

Baca Juga: Bulog Berharap Bisa Pegang Kendali Penugasan Krusial Seperti Jagung dan Kedelai

Sebelumnya disebutkan, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, pihaknya akan mengimpor daging kerbau beku dari India, yang dipastikan bebas dari PMK. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian, Perum Bulog, ID Food dan PT. Pupuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI