Namun ada beberapa jenis BBM yang harganya masih disubsidi oleh pemerintah salah satunya Pertalite, dimana harga jual yang tidak mengalami kenaikan, sementara untuk harga Pertamax sudah mengalami kenaikan.
Sehingga kata dia inilah perbedaan APBN 2022 dengan 2020 dan 2021. Pada 2020 dan 2021, APBN lebih berperan dalam menunjang aspek kesehatan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Namun saat ini APBN berperan untuk meredam gejolak kenaikan harga komoditas global.
"APBN menjadi shock absorber, harga tinggi namun tidak dilakukan perubahan harga di dalam negeri," katanya.
"Di luar ini, masih ada yang sudah dibahas DPR untuk menambah subsidi dan kompensasi Rp275 triliun. Ini angka yang besar untuk barang-barang yang mengalami kenaikan namun tidak dilakukan kenaikan," pungkasnya.