Suara.com - Industri pesawat terbang berbasis di Prancis, Aribus, akan membangun pusat penelitian dan pengembangan di China.
Puslitbang tersebut akan dibangun di Suzhou, Provinsi Jiangsu, yang difokuskan pada pengembangan infrastruktur energi hidrogen, demikian manajemen Airbus dikutip media penyiaran China, hari ini.
Melalui lembaga tersebut, Airbus juga akan memutakhirkan program digitalisasi dan kecerdasan artifisial.
Airbus menargetkan puslitbang di Suzhou tersebut bisa mulai beroperasi pada 2023.
Baca Juga: Tak Hanya Segmen Pesawat Komersil, Airbus Siap Penuhi Kebutuhan Militer Indonesia
Airbus bersama dengan Suzhou Industrial Park telah menandatangani kesepakatan pembangunan puslitbang pada Jumat (24/6).
Gebrakan tersebut sekaligus menegaskan komitmen jangka panjang Airbus dalam investasi di China, demikian Airbus.
"China tidak hanya memiliki pasar penerbangan yang menjanjikan, melainkan juga memiliki keunggulan teknologi canggih di banyak bidang," kata George Xu selaku Executive Vice President of Airbus China.
Pihaknya berharap bisa bersama-sama berkontribusi pada pembangunan industri penerbangan China dengan memanfaatkan lingkungan bisnis berkualitas tinggi, rantai industri yang sangat baik, dan melimpahnya talenta.
Airbus memiliki pusat rekayasa teknis komponen pesawat di Beijing yang berkaitan langsung dengan puslitbang data interkoneksi, 5G, dan komponen elektronik di Shenzhen, Provinsi Guangdong. [Antara]
Baca Juga: Kembangkan Kendaraan Berbahan Bakar Hidrogen, Kawasaki Jalin Kerja Sama dengan Airbus