Kremlin Sebut Pertemuan Jokowi dan Vladimir Putin Sangat Penting, Jadi Momen Perdamaian Ukraina?

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 24 Juni 2022 | 13:03 WIB
Kremlin Sebut Pertemuan Jokowi dan Vladimir Putin Sangat Penting, Jadi Momen Perdamaian Ukraina?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Presiden Vladimir Putin (kanan). [Mikhail Klimentyev/TASS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 30 Juni, sebagaimana keterangan resmi dari Kremlin yang menyebut pertemuan keduanya sebagai momen sangat penting.

“Ini akan menjadi kunjungan yang sangat penting. Kami sedang mempersiapkannya,” kata seorang sumber di pemerintah Rusia seperti dikutip kantor berita TASS, Kamis (23/6/2022) kemarin.

“Presiden Joko Widodo dari Indonesia akan mengunjungi Moskow pada 30 Juni,” katanya lagi.

Sumber yang sama menyebutkan, Indonesia merupakan mitra penting bagi Rusia yang telah menjaga hubungan ekonomi dan politik secara intensif.

Baca Juga: Uni Eropa Berikan Status Kandidat "Pesan Solidaritas" Kepada Ukraina

Selain itu, saat ini Vladimir Putin juga telah diundang untuk menghadiri KTT G20, yang tahun ini diketuai oleh Indonesia.

“Kami tentu akan hadir," ujarnya, seraya menambahkan bahwa format kehadiran Putin akan ditentukan kemudian.

Pada Rabu (22/6/2022), Menlu Retno Marsudi menyebut, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam kunjungan ke kedua negara tersebut pada akhir Juni.

Jokowi akan menjadi pemimpin negara Asia pertama yang mengunjungi kedua negara itu sejak Rusia melancarkan apa yang mereka sebut sebagai "operasi khusus" di Ukraina.

Menurut Retno, kunjungan Jokowi merupakan cerminan kepedulian terhadap kemanusiaan dan upaya memberikan kontribusi untuk menangani dampak yang dirasakan berbagai negara di dunia akibat peperangan tersebut.

Baca Juga: Megawati Heran dengan Jokowi: Kurus Tapi Tahan Banting

“Mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara, terutama negara berkembang dan negara berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Selain itu, kunjungan tersebut juga sebagai upaya untuk mendorong semangat perdamaian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI