Suara.com - Harga emas dunia bergerak lebih rendah pada perdagangan Kamis, karena dolar mendapatkan kembali momentum setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell berencana meningkatkan pengetatan kebijakan bank sentral yang bertujuan untuk menjinakkan inflasi.
Mengutip CNBC, Jumat (24/6/2022) harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD1.822,64 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,5 persen menjadi USD1.829,8.
Setelah Powell mengatakan komitmen The Fed untuk membatasi inflasi adalah "tanpa syarat," Indeks Dolar (Indeks DXY) melanjutkan kenaikannya, meredupkan daya tarik emas.
Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Baca Juga: Kepingan Emas Inter Milan Musim Depan: Akan Scudetto?
Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga cenderung mengangkat yield obligasi, dengan demikian meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas tertekan oleh agresivitas strategi pengetatan The Fed, dengan penguatan dolar juga menjadi hambatan, kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Pasar emas dan perak juga terbebani oleh ekspektasi bahwa perlambatan ekonomi secara keseluruhan juga dapat menghambat permintaan logam, meski "status safe haven logam kuning membatasi penurunan tersebut," papar Wycoff.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury turun ke level terendah dalam hampir dua minggu, kendati kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi terus meningkat karena Powell mengindikasikan perjuangan The Fed melawan inflasi dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran.
Investor juga mengambil stok data yang menunjukkan penurunan klaim pengangguran mingguan Amerika pekan lalu karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat. Sementara itu, aktivitas bisnis Amerika melambat pada Juni, sebuah survei menunjukkan.
Baca Juga: Mahar Mewah, Wanita Ini Harus Pakai 8 Lapis Kalung Emas saat Menikah
Analis Bank of China International, Xiao Fu, mengatakan walau emas akan menarik pembeli karena risiko resesi, kenaikan suku bunga secara signifikan dapat berdampak pada kelas aset, termasuk emas.
Disisi lain harga perak di pasar spot anjlok 2,2 persen menjadi USD20,92 per ounce, platinum merosot 2,4 persen menjadi USD904,60 dan paladium menyusut 1 persen menjadi USD1.844,81.