Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat suku bunga kredit perbankan mulai mengalami penurunan. Penurunan ini seiring turunnya tren risiko kredit.
Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan, suku bunga kredit menunjukkan penurunan 52 basis poin (bps) pada periode yang sama. Menurut dia, penurunan suku bunga kredit ini juga sejalan membaiknya persepsi risiko perbankan.
Maka dari itu, Perry meminta perbankan gencar menyalurkan kredit ke masyarakat dan korporasi, sebagai upaya memulihkan perekonomian nasional.
"Kami memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan, termasuk melalui penurunan suku bunga kredit, dapat ditingkatkan guna makin mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga: Kurs Rupiah Ditutup Menguat Efek Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga
Perry menuturkan, pertumbuhan kredit juga mulai terjadi di seluruh kelompok bank dan hampir di seluruh sektor ekonomi.
Pertumbuhan kredit ini, terutama pada segmen kredit Korporasi dan UMKM, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.
Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar, terutama di sektor Perdagangan, Industri, dan Pertanian seiring membaiknya persepsi risiko kredit.
"Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, tercermin dari perbaikan penjualan yang selanjutnya meningkatkan permintaan pendanaan perbankan, kemampuan membayar, dan belanja modal korporasi. Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 16,97% (yoy) pada Mei 2022," imbuh dia
Sementara di sisi lain, tambah Perry, di pasar uang, suku bunga IndONIA pada Mei 2022 stabil sebesar 2,79% dibandingkan dengan Mei 2021.
Baca Juga: Bank Indonesia Bawa Rp 3,5 Miliar dalam Ekspedisi Rupiah di Pulau Terluar di Aceh
"Di pasar dana, suku bunga deposito 1 bulan perbankan turun sebesar 75 bps sejak Mei 2021 menjadi 2,86% pada Mei 2022," katanya.