Berkat Program Optimalisasi Lahan Kering, Indeks Pertanaman di Garut Meningkat

Rabu, 22 Juni 2022 | 06:42 WIB
Berkat Program Optimalisasi Lahan Kering, Indeks Pertanaman di Garut Meningkat
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks pertanaman dan produktivitas pertanian di Kabupaten Garut mengalami peningkatan. Ini berkat program optimalisasi lahan kering yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

"Orientasinya tentu meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian," tutur Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Erwin Noorwibowo.

Kata Erwin, apalah artinya pembangunan pertanian ketika petaninya tak mendapatkan manfaat. Oleh karenanya, dia berharap program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani untuk dapat meningkatkan produksi pertaniannya yang diharapkan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka.

Diketahui, Kementan menggulirkan program optimasi lahan kering untuk petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Program optimasi lahan kering itu direalisasikan seluas 300 hektare dari 150 ribu areal lahan kering yang dimiliki Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Tolak Revisi UU PPP, Ribuan Buruh Geruduk Gedung DPR

Dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan berupa pemanfaatan sinar matahari untuk irigasi jenis pompanisasi, program optimasi lahan kering Kementan sukses meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pengembangan areal pertanian terus dilakukan seiring dengan menyempitkan lahan pertanian imbas pembangunan. Di sisi lain, optimasi lahan kering ini sebagai upaya untuk mendukung program ketahanan pangan nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat.

"Kementan terus berkomitmen terhadap program ketahanan pangan nasional. Kebutuhan pangan rakyat tak boleh bersoal. Kita harus terus berproduksi karena kebutuhan masyarakat akan pangan tak bisa ditawar-tawar," kata pria yang akrab disapa SYL tersebut.

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menjelaskan, program optimasi lahan kering ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan rakyat, meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian dan menggenjot ekspor.

"Kami terus berupaya mendorong sektor pertanian ini ke arah yang maju, mandiri dan modern. Melalui penggunaan mekanisasi pertanian, kami berupaya agar pertanian dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi 4.0," tutur Ali.

Baca Juga: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Percepat Distribusi Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku, Impor Dari Prancis

Dikatakan Ali, pihaknya tak pernah berhenti untuk bekerja semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan optimasi lahan kering.

"Melalui program optimasi lahan kering, maka ada dua hal yang disasar, yaitu produktivitas dan peningkatan indeks pertanaman. Program ini memiliki dua manfaat bagi pertanian kita dan petani itu sendiri," kata Ali.

Indonesia, lanjut Ali, memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikembangkan dalam program optimasi lahan kering. Oleh karenanya, Kementan terus berupaya agar sektor pertanian terus dapat memberikan dukungan penuh tak hanya bagi pemenuhan pangan rakyat, tetapi juga pembangunan perekonomian nasional.

"Pertanian itu sektor yang cukup menjanjikan. Dengan penggunaan teknologi modern, maka pertanian dapat berkembang dengan baik, mengikuti perkembangan zaman. Sehingga petani dapat lebih memaksimalkan sektor pertanian mereka," ujar Ali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI