Indonesia akan Ekspor Ayam ke Singapura untuk Isi Kekurangan Pasokan

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2022 | 14:02 WIB
Indonesia akan Ekspor Ayam ke Singapura untuk Isi Kekurangan Pasokan
Ilustrasi ayam jago. (Unsplash.com/Egor Myznik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia berharap bisa mencapai kesepakatan dengan Singapura untuk mulai mengekspor ayam dalam beberapa minggu ini, saat negara tetangga itu tengah berjuang mencari sumber pasokan alternatif setelah Malaysia membatasi penjualan.

Kekurangan pangan dan masalah rantai pasokan global terus berlanjut, ditandai salah satunya dengan langkah Malaysia menghentikan ekspor ayam bulan ini sampai produksi lokal dan harga stabil.

Langkah ini berdampak besar bagi Singapura karena restoran dan warung kaki lima di sana kemudian menaikkan harga nasi ayam (chicken rice) yang secara de facto merupakan hidangan nasional negeri Singa itu.

Susiwijono Moegiarso, seorang pejabat senior di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, mengatakan pihak berwenang telah melakukan "diskusi teknis" dengan Singapura dan berharap ekspor dapat dimulai bulan ini.

Badan Pangan Singapura (SFA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "bekerja sama" dengan Pemerintah Indonesia sebagai sumber potensial impor ayam.

Indonesia, negara terbesar dan terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, saat ini mengalami surplus produksi ayam.

Achmad Dawami, ketua Asosiasi Peternak Unggas Indonesia, mengatakan kepada Reuters bahwa Indonesia memproduksi 55 juta hingga 60 juta unggas per minggu, dengan surplus sekitar 15 hingga 20 persen setelah konsumsi domestik,

Menurutnya, ekspor ke Singapura, yang diperkirakan memiliki permintaan 3,6 juta hingga 4 juta unggas per bulan, dapat membantu menutup kesenjangan tersebut.

Singapura ingin mengimpor ayam hidup untuk menjaga rumah potong hewan domestik mereka tetap beroperasi, kata Dawami, sementara produsen Indonesia lebih suka mengekspor ayam potong karena mereka tidak memiliki pengalaman dalam pengiriman unggas hidup.

“Mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan sudah ada realisasi, kalau harus menunggu berbulan-bulan kita akan kehilangan momentum,” kata Dawami.

Malaysia bergerak untuk mencabut sebagian larangan ekspornya pada ayam premium tertentu minggu lalu.

Namun, larangan ekspor ayam broiler komersial - yang merupakan mayoritas impor ayam Singapura dari Malaysia - dan jenis produk ayam lainnya akan tetap ada.

Harga ayam, salah satu sumber protein termurah di Malaysia, telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir karena kekurangan pakan global yang diperburuk oleh perang Rusia-Ukraina yang mengganggu produksi.

Reuters

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa untuk ABC Indonesia.

Baca Juga: Malaysia Izinkan Ekspor Ayam Khusus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI