5 Fakta Modus Begal Rekening yang Lagi Marak, Simak Cara Mengatasinya!
Begal rekening baru-baru ini memakan banyak korban dengan kerugian yang besar. Waspada dengan modus-modus begal rekening dan simak cara mengatasinya!
Suara.com - Kasus begal rekening baru-baru ini marak terjadi di Tanah Air. Mereka yang menjadi korban pun mulai berbicara di media sosial mengenai kerugian yang dialami dari penipuan ini.
Bahkan, tidak sedikit korban mengungkap bagaimana modus begal rekening bekerja. Kata kunci "begal rekening" sendiri sampai menjadi trending topic di Twitter pada Senin (20/6/2022).
Berikut ini penjelasan lebih lanjut terkait pengertian, modus, dan cara mengatasi tindakan begal rekening.
Apa Itu Begal Rekening?
Baca Juga: Lika-liku Hidup Reza Artamevia, Dulu Terjerat Narkoba Kini Diduga Terlibat Penipuan Berlian
Pengertian begal rekening adalah tindakaan pencurian dana dalam rekening bank dengan cara penipuan dengan berbagai modus operandi.
Modus tersebut dikenal bertujuan untuk mendapatkan PIN, MPIN, OTP, password, dan lain-lain milik korban. Hal itu lantas digunakan pelaku untuk mengakses rekening korban, sampai mengeruk habis isinya.
Modus Begal Rekening
1. Menyamar jadi pihak bank
Pelaku biasa melancarkan aksinya dengan cara menjadi pihak resmi jasa keuangan. Modus ini digunakan untuk menjebak korban agar memberikan data pribadi, akun, dan finansial. Selanjutnya, pelaku menguras isi rekening korban dengan cepat.
2. Menginfokan perubahan tarif transfer
Modus lainnya yang digunakan pelaku adalah menyampaikan informasi tersebut kepada korban, dengan lagi-lagi menyamar sebagai pegawai bank.
Korban pun akan diminta pelaku untuk mengisi sejumlah formulir, di mana formulir tersebut berisi data pribadi seperti PIN, OTP, dan Password.
3. Penawaran eksklusif menjadi nasabah prioritas
Tak sedikit pelaku memberikan penawaran eksklusif kepada korban agar bisa menjadi nasabah prioritas. Penawaran tersebut dapat dilakukan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
Nasabah kemudian ditargetkan akan tertarik dengan tawaran tersebut dan memberikan data pribadinya, termasuk tabungan senilai Rp 10 Juta.
4. Akun media sosial palsu
Pelaku juga bisa menggunakan modus membuat akun layanan pelanggan palsu atas nama bank. Akun tersebut biasanya muncul ketika nasabah menyampaikan keluhan terkait pelayanan melalui ruang publik terbuka.
Biasanya, pelanggan yang mengeluh melalui media sosial Twitter akan ditanggapi melalui akun-akun palsu yang dibuat pelaku. Setelah pelanggan terpancing, akun palsu tersebut akan memberikan website yang membuat nasabah terkoneksi.
5. Penawaran jadi jasa agen laku pandai
Modus lainnya adalah pelaku akan menawarkan jasa agen laku pandai kepada korbannya. Tawaran ini juga akan diberikan pelaku ke korban tanpa persyaratan yang rumit. Pelaku lantas meminta korban mengirimkan uang untuk mendapatkan mesin EDC.
Cara Mengatasi dan Mencegah Begal Rekening
1. Mengetahui prinsip keamanan
Masyarakat yang menggunakan dompet dan bank digital sudah harus mengetahui syarat dan ketentuan. Masyarakat juga harus mengetahui prinsip kemanan bank dan dompet digital, seperti PIN hingga OTP bersifat pribadi dan jangan pernah dikirimkan kepada siapapun.
Pemahaman itu agar tidak jadi korban pembegalan rekening yang dapat terjadi melalui social engineering atau phising.
2. Menanyakan langsung kepada pihak bank
Jika masyarakat ragu dengan suatu tindakan orang lain yang meminta data, tanyakan langsung kepada pihak bank. Pertanyaan tersebut dapat disampaikan melalui kantor cabang, kantor pusat, media sosial resmi, dan lain sebagainya.
3. Memahami prinsip bank
Menurut OJK, petugas bank tidak akan menanyakan data pribadi seperti Password, PIN, MPIN, dan OTP. Jadi, jika ada pihak yang meminta hal tersebut, tentu itu bukan berasal dari bank.
Demikian 5 fakta seputar modus begal rekening dan cara mengatasinya. Oleh karena itu, pastikan kembali keaslian akun yang menghubungi Anda saat menanyakan hal tersebut.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma