Ekonomi Kreatif Bisa Jadi Solusi Pekerjaan Anak Muda di Masa Depan

Senin, 20 Juni 2022 | 15:44 WIB
Ekonomi Kreatif Bisa Jadi Solusi Pekerjaan Anak Muda di Masa Depan
Ilustrasi Anak Muda. (Pixabay/sasint)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak muda kini mulai banyak berkecimpung di sektor ekonomi kreatif dan beberapa di antaranya terlibat dalam usaha sosial kreatif. Dengan cara ini, diharapkan bisa menjawab kebutuhan pekerjaan untuk anak muda di masa depan.

Head of Arts and Creative Industries of British Council Indonesia, Camelia Harahap mengatakan, usaha sosial kreatif turut membantu mewujudkan inklusi, khususnya berkaitan dengan penciptaan pekerjaan yang layak untuk semua.

Menurut dia, usaha sosial-kreatif bisa menciptakan pekerjaan untuk anak muda, perempuan, dan penyandang disabilitas lebih cepat dari sektor lainnya.

"Banyak usaha sosial-kreatif di Indonesia yang dipimpin oleh anak muda cenderung fokus mewujudkan SDGs, khususnya SDGs ke-8 yakni menciptakan pekerjaan yang layak," ujar Camelia dalam keterangannya, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Geber Skuter Konversi Listrik Karya Elders Elettrico

Sementara itu, Chief Creative Officer Narasi Jovial da Lopez menuturkan, konten kreator juga bisa menjadi solusi pekerjaan anak muda di masa mendatang.

Ia menuturkan, Lewat channel SkinnyIndonesian24, Jovial bersama adiknya Andovi membuat banyak konten-konten yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada audiens global.

"Jika Anda adalah konten kreator, buatlah konten yang resonate dengan Anda. Sejak kecil, saya sudah terekspos mempromosikan Indonesia kemanapun saya pergi. Semangat ini sepertinya masih berbekas saat kami membuat Youtube channel ini, tetapi kami mencoba untuk memodernisasi," kata Jovial.

Untuk diketahui, dalam Pra-KTT Y20 Ke-4 menghasilkan Pesan Manokwari, sebuah dokumen yang berisi pesan moral terkait keberagaman dan inklusi pemuda. Sebanyak 24 pesan moral tercantum dalam Pesan Manokwari.

Poin-poin ini dikelompokkan dalam lima sub-tema, pendidikan inklusif, ekonomi kreatif, budaya dan toleransi, kepemimpinan pemuda dan keterlibatan masyarakat, dan teknologi dan akses digital.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Komisi X DPR, Kemenparekraf Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif Manfaatkan Branding dan Media Sosial

Di pendidikan inklusif misalnya, Pesan Manokwari mendorong pemerataan secara menyeluruh dalam sistem pendidikan untuk semua.

Dokumen ini juga menekankan pentingnya menjamin prasarana dan sarana yang memadai bagi penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di daerah tertinggal.

Sedangkan terkait ekonomi kreatif, pemerintah, sektor swasta, dan komunitas setempat (masyarakat adat) juga perlu bekerja sama untuk mendukung bisnis anak muda khususnya yang berskala kecil dan menengah.

Pesan Manokwari serta mendorong penerapan nilai luhur, kegiatan-kegiatan kepemudaan yang berkaitan dengan pelestarian budaya.

Lewat Pesan Manokwari, Y20 juga mendorong peningkatan kesadaran anak muda tentang pentingnya partisipasi dan literasi politik. Serta memastikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi kepemimpinan di kelompok rentan lewat capacity building di lembaga formal maupun informal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI