Suara.com - Ekonomi dunia yang tengah bergejolak menerjang berbagai negara di dunia membuat banyak harga komoditas mulai dari minyak hingga bahan baku ponsel. Tidak hanya dampak wabah COVID-19,
Eropa jadi benua yang paling terdampak akibat sanksi Barat terhadap Rusia, hingga membuat sejumlah negara kesulitan memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Dalam kesempatan pidato di Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (SPIEF), Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyoroti ketergantungan uang cetak yang dilakukan negara-negara barat hingga berdampak pada inflasi yang tidak terkendali.
Ia juga menuduh, sikap para pemimpin Barat menyebabkan krisis global, berdampak pada ratusan ribu orang rentan yang kekurangan gizi.
Baca Juga: Selangkah Lagi Ukraina Jadi Anggota Resmi Uni Eropa
“Kenaikan harga yang sedang berlangsung, inflasi, masalah dengan makanan dan bahan bakar, gas dan energi secara umum adalah hasil dari kesalahan sistemik dalam kebijakan ekonomi pemerintahan AS saat ini dan birokrasi Eropa,” kata Putin seperti disitir dari Russia Today, Minggu (19/6/2022).
Menurut dia, banyak negara Barat yang berlomba-lomba menekan kebijakan cetak uang untuk merangsang ekonomi mereka dan menggunakannya untuk membeli barang-barang di luar negeri.
“Mereka cukup banyak menyedot, menyapu pasar global. Secara alami, tidak ada yang peduli untuk memikirkan kepentingan negara lain, termasuk yang termiskin di antara mereka,” ucap Putin.
"Itu ditinggalkan dengan sisa-sisa, dengan harga yang sangat mahal," ujarnya lagi.
Krisis pangan kata Putin, diperparah kebijakan Barat yang melakukan sanksi terhadap Rusia dan Belarusia, yang menciptakan hambatan bagi ekspor pupuk mereka.
Baca Juga: Ancaman Inflasi, Menko Airlangga Minta Pemda Soroti Harga Pangan