Suara.com - Kementerian Perindustrian bersama ECOSIAN memilih Kawasan Industri Krakatau untuk menjadi Eco Industry Park di Indonesia. ECOSIAN merupakan perusahaan atau konsultan asal Korea Selatan yang bergerak di industri hijau yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk memilih Kawasan Industri di Indonesia menjadi Eco Industry Park.
Koordinator Pembangunan Kawasan Industri Tertentu, Direktorat Perwilayahan Industri, Ditjen KPAII, Kementerian Perindustrian La Ode Ikrar Hastomi mengatakan, KSP akan menjadi projek pertama Kemenperin bekerja sama dengan Ecosian Co. Ltd serta KITC dalam mentransformasi Kawasan Industri (KI) menjadi Eco Industrial Park (EIP).
“Transformasi ini menjadi penting karena besarnya permintaan global atas produk yang berlabel green product, terutama untuk negara-negara maju. Jadi upaya transformasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendorong ekspor. Selain itu juga untuk mendorong ekonomi hijau di Indonesia,” ujar La Ode saat berkunjung ke kawasan industri Cilegon, ditulis Jumat (17/6/2022).
Eco Industrial Park (EIP) merupakan komunitas industri yang berlokasi di sebuah kawasan dan berkomitmen mencapai peningkatan kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial melalui kolaborasi mengelola isu lingkungan serta sumber daya alam.
Baca Juga: Jokowi Bangun Industri Baterai Listrik, DPRD Sulsel: Terobosan Besar
Pembangunan EIP di Indonesia saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO).
Kemenperin, UNIDO dan SECO menjalankan program Global Eco Industrial Park program (GEIPP) untuk tiga kawasan industri (KI) di Indonesia yaitu KI Batamindo, KI MM2100, dan KI KIIC.
Pembangunan EIP bertujuan menanamkan industri dalam masyarakat yang menciptakan peluang ekonomi bersama, ekosistem yang lebih baik dan jalan inovatif untuk praktik bisnis bertanggung jawab.
EIP turut mempromosikan efisiensi sumber daya dan praktik ekonomi sirkular, membantu menjembatani kesenjangan antara kota dan industri dengan membuat kontribusi signifikan terhadap kota berkelanjutan.
La Ode berharap PT Krakatau Sarana Properti (KSP) bisa bekerja sama serta berkomunikasi secara aktif dengan pihak Ecosian Co. Ltd.
Baca Juga: Jalan Lintas Kawasan Industri di Batam Rusak Parah
“Karena kunci sukses dari program ini adalah komunikasi yang baik antar stakeholders,” tegas La Ode.
Direktur Utama PT Krakatau Sarana Properti Ridi Djajakusuma mendukung dan sangat bangga dengan adanya program penghematan energi, peningkatan efisiensi, proyek energi terbarukan serta manajemen pembangunan berkelanjutan dikemas dalam konsep Eco Industry Park dari ECOSIAN Co., Ltd.
“Saya selaku pengelola Kawasan Industri bangga ECOSIAN Co., Ltd bersama Kementerian Perindustrian memilih Kawasan Industri Krakatau untuk menjadi ECO Industry Park. Mudah mudahan rencana ini dapat berjalan lancar dengan dukungan dari semua pihak khususnya untuk 100 Tenant Kawasan Industri Krakatau,” ujar Ridi.
Ridi berharap langkah lanjut dari Program Penghematan Energi ini agar lebih menjadikan kawasan industri semakin tertata dalam konsep Eco Industry Park.
Professor Hung Suck Park dari Dept of Chemical Engineering Ulsan College mengatakan, semakin ketat dan kompleks kompetisi pasar di sektor kawasan industri, perubahan menjadi kompleks eco industrial sangat perlu dan penting bagi kawasan industri Krakatau Sarana Properti.
“Setelah berkunjung ke kawasan industri Cilegon dan memperlihatkan model eco indutrial park di Korea, saya merasa manajemen kawasan industri Cilegon dan Krakatau Sarana Properti sangat tertarik dengan eco industrial park. Karena itu, saya memastikan apabila studi kelayakan eco industrial park yang dilakukan oleh konsorsium Ecosian dijalankan dengan baik, Krakatau Sarana Properti bisa berkembang memjadi kompleks eco industrial park yang layak di Indonesia,” kata Hung.