“Dalam hitungan hari Kementan berhasil menemukan serotipe dan strain virus PMK yang ada, sehingga produksi dan pengadaan vaksin pun dapat segera dilakukan sesuai kebutuhan, " ungkap Kuntoro.
Menurutnya, upaya penaganan dan pengobatan dilapangan juga sudah dilakukan pada ternak bergejala ringan hingga berat, namun mengingat penularan virus yang bersifat airborne dan dapat menular cepat hingga radius 10 kilometer maka penyebaran PMK sangat tinggi.
“Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pemotongan bersyarat terhadap ternak yang tertular, untuk mengurangi resiko penyebaran di beberpa lokasi," terang Kuntoro
Ia menambahkan kondisi yang terjadi saat ini juga bertepatan dengan kesiapan jelang hari raya Iduladha, sehingga frekuensi lalu lintas ternak di daerah sentra lebih tinggi dari biasanya, hal ini mempercepat penularan virus PMK. Oleh karena itu Pemerintah melakukan upaya pengetatan dan kontrol terhadap pergerakan ternak di sentra-sentra ternak.
“Pemerintah menerapkan checkpoint, karantina hewan dan tol laut untuk menhindari penyebaran PMK dari daerah wabah ke zona hijau, dan untuk mempertahankan pulau atau wilayah yang masih bebas PMK tetap terjaga dan terbebas dari PMK," tutup Kuntoro