Suara.com - Direktur Operasi I PT Brantas Abipraya (Persero), Muhammad Toha Fauzi melakukan kunjungan kerja, meninjau ke lokasi pekerjaan proyek Preservasi Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Rabu, (15/6/2022). Adapun pekerjaan ini dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebagai inovasi peningkatan kualitas layanan jalan nasional. Kunjungan tersebut dalam rangka percepatan pekerjaan dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai dengan perencanaan.
“Pekerjaan di lapangan saya lihat sudah memenuhi kualitas yang baik. Kehadiran saya di sini untuk menegaskan percepatan penyelesaian proyek dapat berjalan sehingga pemenuhan target pekerjaan tuntas lebih cepat, faster, better, cheaper, safer for giving the best. Pada tahap ini pengerjaan drainase menjadi prioritas untuk menghindari kerusakan struktur jalan,” tutur Toha disela-sela kunjungannya.
Toha juga mengatakan bahwa pekerjaan Jalintim ini adalah proyek KPBU pertama di Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan proyek KPBU pertama di Jalan Non Tol berbasis kinerja. Di sini Brantas Abipraya mengerjakan ruas jalan dengan total panjang 10,58 km dan ditargetkan tuntas pada tahun 2023.
Di sana, selain meninjau ke lokasi pekerjaan proyek, Toha juga menyempatkan menyapa para Insan Abipraya yang merupakan tim proyek dan mendengarkan apa saja yang menjadi hambatan saat mengerjakan proyek tersebut. Tentunya pria lulusan Teknik Sipil UGM ini memberikan solusi terbaiknya dan saran semata untuk mencapai hasil pekerjaan yang tepat guna, tepat waktu dan tepat biaya.
Baca Juga: Dinilai Kooperatif, Dalih KPK Tak Tahan Tersangka Kasus Korupsi Pembangunan Gereja Mile 32 Papua
Memperkuat penjelasannya, Toha menambahkan bahwa saat ini ada empat ruas jalan di Provinsi Sumsel yang dikerjakan oleh BUMN yang dikenal champion in water resource infrastructure ini. Pertama, ruas Jalan Soekarno - Hatta dengan panjang 3,17 km; lalu pengerjaan ruas Jalan Letjen H. Alamsyah Ratu Prawiranegara sepanjang 3,15 km; ruas Jalan Mayjen Yusuf Singadekane dengan panjang 1,36 km; dan pengejaan ruas Jalan Srijaya Raya yang memiliki panjang 2,90 km.
Dengan total investasi sebesar Rp 982,4 Miliar, total panjang jalan 29,87 km dengan masa konsesi selama 15 tahun, yaitu 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan, Brantas Abipraya memiliki porsi investasi sebesar 40 persen.
“Kami harapkan nanti dengan tuntasnya Preservasi Jalintim ini, konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah sekitar lintas timur Sumatera dapat ditingkatkan, dan tentunya semoga langkah strategis Brantas Abipraya dalam mendukung Pemerintah ini juga dapat mendorong peningkatkan kualitas layanan jalan nasional,“ tutup Toha.