Inflasi Hingga Resesi Hantui Amerika Serikat, Bank Sentral Hadapi Ancaman Ekonomi

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 16 Juni 2022 | 08:15 WIB
Inflasi Hingga Resesi Hantui Amerika Serikat, Bank Sentral Hadapi Ancaman Ekonomi
Gedung Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah bank besar Amerika Serikat yang terdaftar di Wall Street seperti JPMorgan Chase & Co, Citigroup Inc dan Wells Fargo & Co pada Rabu (15/6/2022) lalu memutuskan menaikkan suku bunga pinjaman utama menjadi 4,75 persen usai Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga.

Untuk diketahui, The Fed menaikkan suku bunga targetnya sebesar tiga perempat poin persentase, terbesar oleh bank sentral AS sejak 1994, karena berusaha menjinakkan inflasi yang panas.

Bank sentral AS tengah menghadapi ancaman ekonomi guna menghadapi kenaikan suku bunga agar kesulitan ekonomi tahun 1970-an tidak kembali terulang.

Kala itu, kenaikan suku bunga bank sentral yang ditujukan untuk memerangi inflasi mengakibatkan resesi yang curam.

Baca Juga: Crypto Crash: Harga Bitcoin Longsor, Ethereum Makin 'Hancur'

Inflasi belakangan ini jadi isu politik panas, telah memburuk dengan perang Ukraina, memukul sentimen pasar dan menumpuk tekanan pada rantai pasokan yang sudah babak belur.

Namun karena bank menghasilkan uang dari selisih antara apa yang mereka peroleh dari pinjaman dan pembayaran deposito dan dana lainnya, mereka biasanya berkembang dalam lingkungan suku bunga tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI