The Fed Kerek Suku Bunga 0,75 Persen, Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 3 Persen

Kamis, 16 Juni 2022 | 07:57 WIB
The Fed Kerek Suku Bunga 0,75 Persen, Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 3 Persen
Ilustrasi harga minyak dunia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia merosot lebih dari USD3 atau setara 3 persen pada perdagangan hari Rabu, karena pasar khawatir tentang penurunan permintaan setelah The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga 0,75 persen.

Mengutip CNBC, Kamis (16/6/2022) minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Agustus, patokan internasional, ditutup anjlok USD2,7, atau 2,2 persen menjadi USD118,51 per barel, setelah jatuh ke level USD117,75.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, untuk kontrak pengiriman Juli, anjlok USD3,62, atau 3,04 persen menjadi USD115,31 per barel, setelah tersungkur ke level terendah USD114,60.

Kenaikan suku terbesar oleh bank sentral AS sejak 1994 itu juga mendorong greenback, dengan Indeks Dolar (Indeks DXY) melesat ke level tertinggi sejak 2002. Penguatan dolar AS membuat minyak yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, membatasi permintaan.

Di sisi lain, produksi minyak mentah Amerika, yang sebagian besar stagnan selama beberapa bulan terakhir, naik 100.000 barel per hari pekan lalu menjadi 12 juta barel per hari, level tertinggi sejak April 2020, menurut data Badan Informasi Energi.

"Sedikit peningkatan dalam produksi domestik mungkin merupakan tanda pertama dari lebih banyak lagi yang akan datang ke sana," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

Data juga menunjukkan peningkatan stok minyak mentah dan persediaan sulingan Amerika, sementara bensin mencatat penurunan mengejutkan di belakang driving season musim panas.

Pengemudi di seluruh dunia menoleransi rekor harga tertinggi untuk bahan bakar, data menunjukkan.

Bank Sentral Eropa menjanjikan dukungan dan alat baru, Rabu, guna meredam pukulan pasar yang mengipasi kekhawatiran krisis utang baru di sebelah selatan kawasan euro, tetapi tampaknya telah mengecewakan investor yang mengharapkan langkah lebih berani.

Baca Juga: The Fed Bersiap Kerek Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Melemah

Menambah tekanan pada permintaan, wabah Covid di China menimbulkan kekhawatiran akan fase baru penguncian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI