Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan atau Reshuffle kabinet. Sejumlah menteri di sektor perekonomian santer dikabarkan akan menjadi target reshuffle kabinet.
Salah satunya, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil yang disebut-sebut masuk daftar reshuffle jilid ketiga dalam pemerintahan Jokowi periode kedua.
Lantas apa saja pekerjaan rumah (PR) di sektor ATR/BPN yang harus diselesaikan?
Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut ada empat PR yang dihadapi oleh Menteri ATR/BPN yang baru. Pertama, harus memberantas mafia tanah yang masih berkeliaran di tengah masyarakat.
Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Kembali Muncul, Pengamat Politik UGM Sebut Ada Kaitannya Dengan Pemilu 2024
"Kedua, Menteri baru harus melakukan evaluasi dan perbaikan mekanisme reforma agraria," ujarnya saat dihubungi, Rabu (15/6/2022).
Selanjutnya ketiga, tutur Bhima, Menteri ATR/BPN baru juga haru menyelesaikan sengketa tanah di berbagai daerah mulai dari sengketa antara pemerintah dengan masyarakat maupun antara pihak swasta dengan masyarakat.
"Keempat, menteri yang baru harus membantu audit lahan HGU perusahaan sawit yang terindikasi melanggar aturan," imbuh dia.
Sebelumnya, Jokowi memanggil mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto ke Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/6/2022). Pemanggilan Hadi tersebut menyusul isu reshuffle kabinet yang dikabarkan berlangsung, Rabu (15/6/2022) besok.
Hadi mengaku kedatangannya ke Istana dipanggil mendadak oleh Jokowi.
Baca Juga: Sepak Terjang Karier Militer Hadi Tjahjanto, Eks Panglima TNI yang Bakal Jadi Menteri ATR?
"Baru saja makanya saya ngebut. Nggak ada ini baru olahraga langsung lari saya," ujar Hadi sebelum bertemu Jokowi.
Hadi yang mengenakan kemeja coklat, belum mengetahui alasan dirinya dipanggil Jokowi. Ia juga mengaku tak mengetahui siapa saja yang dipanggil selain dirinya.
Selain Hadi, Jokowi juga memanggil beberapa menteri kabinet. Mereka diantaranya Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan M.Luthfi, Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.