“Apa yang kita kembangkan saat ini telah menjadi prototype untuk pengembangan penanganan sampah di Lombok. Bahkan, pemerintah NTB telah secara khusus membentuk struktur organisasi berupa UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) untuk pengolahan sampah,” sebut Hadi.
Sedikit informasi Bio-Conversion Organic dengan menggunakan Lalat Tentara Hitam relatif aman bagi lingkungan. Dari sekitar 800 jenis yang ada di muka bumi, Lalat Tentara Hitam merupakan jenis yang paling berbeda, karena tidak bersifat patogen atau membawa agen penyakit.
Siklus hidup lalat jenis ini total hanya 40-45 hari, mulai dari telur sampai ke lalat dewasa. Seekor lalat betina biasanya menghasilkan 500-900 butir telur. Untuk 1 gram telur, akan mampu menghasilkan 3-4 kg maggot atau larva. Pada fase inilah larva mengurai sampah-sampah organik.
Setelah larva optimal mengurai sampah organik, larva-larva itu bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti ikan atau ayam. Larva Lalat Tentara Hitam kaya akan asam amino dan protein sebesar 40%.