Subholding Gas Pertamina Kejar Target 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik di Nusa Tenggara dan Sultra

Selasa, 14 Juni 2022 | 18:54 WIB
Subholding Gas Pertamina Kejar Target 10 Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik di Nusa Tenggara dan Sultra
Pipa gas. (Dok: PGN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subholding Gas PT PGN Tbk mengejar target Proyek Gasifikasi Pembangkit Listrik di Nusa Tenggara dan Sulawesi Tenggara. Terdapat 10 titik di Klaster Nusa Tenggara dan Sultra yang saat ini telah memasuki tahap perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menyatakan, PGN berkomitmen menjalani seluruh proses proyek regasifikasi pembangkit listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Persetujuan KKPRL terkait Fasilitas Jetty merupakan salah satu tahapan penting yang nantinya fasilitas tersebut akan dimanfaatkan dalam proses transfer LNG sebagai moda transportasi gas antarpulau.

"Ada beberapa lokasi regasifikasi PLTMG yang masuk ke dalam Zona Konservasi Laut yakni PLTMG Alor, PLTMG Waingapu dan PLTMG Kupang. Untuk itu perencanaan infrastruktur harus matang, sehingga sesuai dengan komitmen PGN terhadap pelaksanaan operasi gas bumi yang aman dan berkelanjutan, setiap aspek dalam pelaksanaan proyek ini harus diperhatikan," ujar Achmad di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Gelar City Gas Tour Dukung Target Program 1 Juta Jargas

Achmad menambahkan bahwa kondisi lingkungan regasifikasi juga menantang, karena pembangkit listrik secara umum terletak di pinggir pantai dengan kondisi gelombang yang cukup tinggi dan tanah berbatu.

Bagi PGN, proyek regasifikasi pada pembangkit listrik menjadi semacam bridging atau pintu masuk untuk hadir ke seluruh segmen pengguna gas bumi baik industri, komersial, UMKM, rumah tangga dan transportasi.

Dengan diawali dari kebutuhan anchor gas bumi dari beberapa lokasi pembangkit listrik milik PLN yang telah ditetapkan, PGN sebagai subholding gas Pertamina akan memasuki pasar Indonesia Timur sehingga perluasan pemanfaatan gas bumi bagi seluruh wilayah negeri ini dapat segera terwujud.

Sedangkan, kebutuhan gas bumi untuk Klaster Nusra dan Sultra direncanakan akan dipasok lewat moda LNG dari Bontang, dengan total demand cluster Nusra sekitar 28 BBTUD dan Sultra sekitar empat BBTUD.

"Apabila gas tersebut sudah berada di beberapa lokasi Nusa Tenggara maupun Sulawesi Tenggara, maka akan mudah bagi PGN untuk masuk ke sektor-sektor ritel yang ada di sekitar wilayah tersebut," katanya.

Baca Juga: Sumsel Jadi Percontohan Gasifikasi Batubara, Gandeng Perusahaan Amerika Serikat

Adapun Klaster Nusa Tenggara (NTB & NTT) terdiri dari :

  1. Jeranjang-Lombok NTB di MPP Jeranjang dan PLTG/ PLTGU Lombok Peaker
  2. Sumbawa NTB di PLTMG Sumbawa
  3. Bima NTB di PLTMG Bima
  4. Rangko-Flores NTT di PLTMG Rangko (Flores)
  5. Maumere NTT di PLTMG Maumere
  6. Alor NTT di PLTMG Alor
  7. Waingapu NTT di PLTMG Waingapu
  8. Kupang NTT di PLTMG Kupang

Cluster Sulawesi Tenggara (Sultra)

  1. Konawe-Kendari di PLTMG Kendari
  2. Bau-Bau di PLTMG Bau-Bau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI