Panja DPR Nilai Investasi Telkom ke GoTo Masih Wajar

Selasa, 14 Juni 2022 | 17:37 WIB
Panja DPR Nilai Investasi Telkom ke GoTo Masih Wajar
Ilustrasi GoTo
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panitia Kerja atau Panja DPR Investasi BUMN di Perusahaan Digital memanggil Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah dan Direktur Utama PT Telkomsel Mulyana Syam.

Pemanggilan ini untuk membahas soal investasi emiten pelat merah tersebut di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.

Awalnha, rapat panja tersebut yang digelar di ruang Komisi VI DPR, Selasa (14/6) tertutup untuk publik. Akan tetapi, Panja akhirnya membolehkan rapat panja terbuka.

Kendati begitu, Anggota Komisi VI DR RI Harris Turino menyebut investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom dan Telkomsel di Gojek Tokopedia (GoTo) sebagai langkah yang biasa.

Baca Juga: Bawa Lima Tuntutan, Ribuan Buruh Bakal Aksi di Gedung DPR RI Rabu Lusa

Aksi korporasi Telkom dan Telkomsel juga dinilainya bagus karena adanya pergeseran model bisnis sejalan dengan perkembangan dibidang teknologi.

"Kalau dilihat sebagai aksi korporasinya itu bagus, tidak ada yang salah, tidak ada yang melanggar hukum. Bahwa industri Telkom kan turun terus, sehingga dia harus geser model bisnisnya. Dari Telkom murni yang mengandalkan data dan voice ke arah data center melalui pembangunan data center, (kapasitas) 75 megawatt (MW), yang lain masuk bisnis digital," ujar Harris usai rapat Panja Investasi BUMN, Selasa (16/4/2022).

Menurut Harris, investasi Telkom dan Telkomsel ke GoTo adalah salah satu strategi yang bisa dipahami secara teknis. Dari paparan Telkom Indonesia dan Telkomsel diketahui juga bagaimana tujuan investasi tersebut, termasuk adanya laporan keuangan meski laporan tersebut bukan laporan yang resmi.

"Dari paparan secara teknis investasinya kita bisa mengerti. Bahwa investasi itu tujuannya apa serta kerugian yang terjadi pada 31 Maret, meskipun itu bukan laporan keuangan yang resmi, itu hanya triwulanan. Kalau lihat sekarang malah untung Rp 2,8 triliun. Jadi nanti kalau mau lihat rugi atau untung, ada di 31 Desember," jelas Harris.

"Laporan pasti kan tahunan laporannya. Kedua, fokus dari investasi ini bukan pada capital gain semata, tapi timbulnya satu sinergi dari Telkom melalui Telkomsel dengan GoTo. Yang menjadi konsen kami adalah bagaimana sinergi ini benar-benar bisa tercipta," imbuh dia.

Baca Juga: GoPay Coins Kini Bisa Digunakan untuk Bertransaksi di GoTo

Panja Investasi BUMN, lanjut Harris, dibentuk Komisi VI DPR RI untuk mengkonfirmasi berbagai kemungkinan yang belakangan mendapatkan sorotan publik.

Pihaknya juga menunggu perkembangan lanjutan sekaligus jawaban dari beberapa pertanyaan yang diajukan Panja kepada Telkom Indonesia dan Telkomsel.

Dalam rapat tersebut, Dirut Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengungkapkan, Sektor Telekomunikasi saat ini menghadapi beberapa tantangan. Tantangan ini berdasarkan indikasi pertumbuhan pendapatan, peningkatan biaya investasi, margin keuntungan, pengembalian modal investasi dan kapitalisasi pasar.

Dijelaskan, pengembangan bisnis digital dapat dilakukan dengan berinvestasi di perusahaan digital. Dan, Gojek dalam hal ini disebut dia sebagai partner yang tepat. Investasi Telkom di GoTo didorong atas peluang sinergi dan kolaborasi yang kuat antara kedua belah pihak.

Sementara Dirut Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan proses investasi Telkomsel di GoTo telah mengikuti tata kelola perusahaan yang baik, serta sesuai dengan peraturan perusahaan dan regulasi yang berlaku, termasuk melibatkan penasihat independen di bidang legal dan finansial.

"Investasi Telkomsel di GoTo menghasilkan kenaikan nilai investasi, adopsi talenta digital serta inisiatif kolaborasi dan sinergi yang telah dilakukan sejak akhir tahun 2020 hingga hari ini juga menghasilkan nilai tambah bagi kedua perusahaan dalam melayani masyarakat Indonesia," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI