Indonesia Berpotensi Jadi 'Ibu Kota Kripto' Asia, Ini Alasannya

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 14 Juni 2022 | 11:54 WIB
Indonesia Berpotensi Jadi 'Ibu Kota Kripto' Asia, Ini Alasannya
Kripto (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia berpotensi jadi pusat kripto Asia seiring tingginya minat terhadap pasar tersebut. Selain itu, saat ini Indonesia sudah menjelma sebagai salah satu pasar kripto dengan populasi terbesar di dunia.

Mengutip Blockchain media, diperkirakan 41 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki aset kripto. Tidak hanya itu, 64 persen warga Indonesia meyakini aset digital ampuh melawan inflasi.

Kementerian Perdagangan menyebut, transaksi Bitcoin saat ini tumbuh lebih dari 14 kali lipat dari total Rp 60 triliun (US$4,1 miliar) pada tahun 2020, menjadi total Rp 859 triliun (US$59,83 miliar) pada tahun 2021.

Faktor Pendukung Kripto di Indonesia

Baca Juga: 4 Pemain Keturunan Asal Belanda yang Siap Bela Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2023

Pertumbuhan pesat aset kripto di Indonesia tidak lepas dari regulasi Bappebti yang memasukkan kripto sebagai komoditas dan diperdagangkan secara sah dan legal. Berkat ini, masyrakat Indonesia merasa aman dan terlindungi.

Selain itu, perkembangan kripto di tanah air juga didukung perusahaan Indonesia yang mengadopsi teknologi terkait seperti NFT. NFT, kripto dan game blockchain menjadi tiga sektor utama yang dilirik di tanah air.

“Pengembang game Indonesia mulai menjadi sorotan dalam rangka merevolusi industri game di Indonesia. Saya percaya bahwa ekosistem kripto memainkan peran penting dalam memperbesar ekonomi game dan komunitas game Indonesia,” ujar Co-Founder dan CEO dari perusahaan game NFT CREOENGINE Javier Tan.

Selain itu, saat ini setidaknya ada 17 perusahaan yang mendapatkan izin Bappebti untuk menyelenggarakan perdagangan kripto di Indonesia.

“Melegalkan aset kripto di Indonesia adalah perjalanan panjang dan masih belum sepenuhnya tercapai, tetapi berjalan dengan lancar dan menunjukkan jalur yang baik. Dibutuhkan seluruh ekosistem untuk mendukung gerakan ini untuk membawa manfaat bagi seluruh industri. Saya percaya Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan blockchain di Asia,” ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan.

Baca Juga: PSSI Kagumi Fasilitas Training Center Timnas Indonesia di UPI

Aturan dan pedoman transaksi kripto di Indonesia juga terus dikembangkan, terbaru melalui konferensi BlackArrow edisi keempat yang bertajuk “BLOCKJAKARTA-Crypto 2022 & Beyond,” akan diadakan di hotel Ritz Calrton Pacific Palace, Jakarta, pada tanggal 30 Juni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI