Suara.com - Perhatian dunia kini tertuju pada perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Negara adidaya ini berada di ambang resesi setelah Bank Sentral Amerika Serikat menyatakan pertumbuhan PDB hanya 0,9 persen pada kuartal kedua 2022. Lalu apakah resesi di AS berimbas ke Indonesia?
1. Ekspor
Resesi di Amerika Serikat akan membuat daya beli masyarakat menurun. Padahal, Amerika Serikat merupakan mitra utama Indonesia dalam perdagangan internasional.
Beberapa jenis barang ekspor yang diprediksi akan mengalami penurunan permintaan adalah tekstil, pakaian jadi, maupun olahan kulit. Meski saat ini belum terjadi, buktinya dalam goncangan ekonomi Amerika Serikat yang terjadi pada 2020 lalu membuat negara ini mengalami defisit perdagangan dari Indonesia sebesar 12,39 miliar dolar.
Baca Juga: Profil Aurelien Tchouameni, Calon Pemain Mahal Real Madrid
2. Investasi
Investor akan cenderung mengurangi nilai investasi mereka kepada produk-produk berisiko tinggi seperti saham. Mereka akan khawatir harga-harga saham di Wall Street yang anjlok juga akan berpengaruh terhadap harga di Indonesia. Sebelumnya hal ini sudah terbukti dalam penawaran saham GOTO yang ikut anjlok akibat anjloknya nilai saham di Amerika Serikat.
3. Depresi Ekonomi
Penurunan kegiatan ekonomi akibat resesi ekonomi bukan tidak mungkin akan menimbulkan depresi. Depresi ekonomi ditandai dengan resesi yang lebih parah sehingga membuat perusahaan bangkrut, investasi gagal, dan banyak pengangguran.
Jika hal ini terjadi, maka negara akan kehilangan sumber pemasukan. Efeknya akan mempengaruhi perdagangan di seluruh dunia terganggu mengingat dolar Amerika adalah mata uang yang digunakan dalam perdagangan internasional.
Baca Juga: Petinggi Gereja Ngaku Rasul, Dihukum 16 Tahun Penjara Terkait Pelecehan Seksual
4. Industri
Jika resesi ekonomi terus-terusan terjadi, industri di Indonesia juga akan ikut melemah. Produk-produk ekspor seperti kelapa sawit dan furniture akan anjlok. Selain itu di sektor impor, Indonesia tidak bisa lagi mendatangkan beragam kebutuhan dari luar negeri seperti bahan bakar pesawat dan aneka bahan kimia.
Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bahkan mengalami penurunan sejak awal 2022. Salah satu faktor penyebabnya adalah lonjakan harga komoditas akibat perang Rusia-Ukraina.
Keputusan negara-negara Eropa menyetop pembelian minyak bumi dari Rusia juga membuat pasokan bahan minyak mentah semakin terbatas, namun harus diperebutkan banyak negara.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni