Lumpur Lapindo Mengandung Bahan Baterai Mobil Listrik? Begini Penjelasannya

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2022 | 18:08 WIB
Lumpur Lapindo Mengandung Bahan Baterai Mobil Listrik? Begini Penjelasannya
Asap putih keluar dari pusat semburan terlihat dari kolam penampungan di titik 21, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (23/7).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Benarkah lumpur lapindo mengandung bahan baterai mobil listrik? Pertanyaan ini masih terus dicari jawabannya oleh para ilmuwan geologi.

Pasalnya, banyak potensi mineral yang menjanjikan ditemukan oleh Badan Geologi, Kementerian ESDM salah satunya adalah logam tanah jarang atau rare earth material yang mengandung litium, bahan baterai mobil listrik

Jika temuan ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin litium asal lumpur lapindo Sidoarjo tersebut bakal mengubah lanskap industri otomotif tanah air, bahkan dunia. Temuan litium juga penting untuk menyongsong model kendaraan masa depan yang ramah lingkungan dan bebas emisi. 

Selain litium, lumpur Lapindo juga disebut mengandung logam scandium yang cukup tinggi. Logam ini memiliki daya tahan kuat sehingga berpotensi mengalirkan listrik dengan daya tinggi.

Baca Juga: Ban Kendaraan Tenaga Listrik Disebut Berikan Efek Negatif Terhadap Lingkungan

Scandium adalah bahan baku lampu masa depan berteknologi tinggi. Scandium juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan logam semi konduktor. Dua contoh logam ini memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan teknologi di masa depan. 

Tidak sampai di situ, Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono juga menjelaskan soal critical raw material (CRM) yang jumlahnya jauh lebih besar daripada rare earth material. 

"Ada indikasi keberadaan dari logam tanah jarang ini, selain itu ada logam lainnya termasuk logam critical raw material ini yang jumlahnya lebih besar," ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono.

CRM diketahui sebagai salah satu mineral mentah yang dibutuhkan untuk berbagai industri seperti bauksit, cobalt, dan lain sebagainya. Bahkan, CRM yang terkandung di kawasan ini seperti Litium (Li) dan Stronsium (Sr).

"Kandungan Litium di lumpur Lapindo memiliki kadar 99,26-280,46 ppm, dan Stronsium dengan kadar 255,44 - 650,49 pp," tulisnya. Nantinya, diharap ada penelitian lebih lanjut terkait hal ini guna memperoleh data akurat terkait jumlah sumber daya Litium dan Stronsium pada kandungan lumpur Sidoarjo.

Baca Juga: Desain Mobil Listrik UGM Kantongi Juara 1 Kompetisi Jakarta E-Prix 2022

Seperti diketahui Lumpur Lapindo mulai terjadi di kawasan Porong, Sidoarjo sejak 2006 silam. Pemerintah menyatakan bencana semburan lumpur panas akibat pengeboran PT Lapindo Brantas ini sebagai bencana nasional. Ribuan orang diketahui harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI