Gitar Indonesia Laku Keras di Amerika Serikat, Terjual Rp31 Miliar di Pameran NAMM

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2022 | 17:42 WIB
Gitar Indonesia Laku Keras di Amerika Serikat, Terjual Rp31 Miliar di Pameran NAMM
Paviliun Indonesia pada pameran musik terbesar The National Association of Music Merchants (NAMM) Show, Amerika Serikat. (ANTARA/ HO Biro Humas Kementerian Perdagangan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gitar buatan Indonesia laris manis di Amerika Serikat. Dalam pameran alat musik tahunan terbesar di dunia, The National Association of Music Merchants (NAMM) Show, AS, alat musik Indonesia laku hingga 2,17 juta dolar AS atau Rp31 miliar.

"Industri musik dan hiburan AS adalah salah satu industri besar di dunia. Untuk itu, ITPC Los Angeles berkomitmen mendukung dalam mempromosikan produk industri musik Indonesia untuk penetrasi pasar AS melalui pameran The NAMM Show 2022," kata Kepala ITPC Los Angeles Bayu Nugroho, Jumat (10/6/2022).

Ia meyakini, Indonesia harus percaya diri dengan produk sendiri karena selama ini Indonesia hanya memproduksi merek besar dunia tanpa membawa nama bangsa.

Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Pemimpin Gereja dengan Lima Juta Pengikut Dihukum 16 Tahun Penjara dalam Kasus Pelecehan Seksual

Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia menghadirkan tiga produsen alat musik Indonesia yaitu yaitu Genta Guitar, Gula USA, dan Dr. Case yang menampilkan berbagai instrumen musik dan perlengkapannya dengan kualitas premium.

Produk-produk tersebut juga telah melalui proses kurasi oleh ITPC Los Angeles sehingga layak ekspor dan dapat memenuhi permintaan pasar AS.

Bayu menjelaskan, produk alat musik dan pengeras suara asal Indonesia juga mendapatkan preferensi tarif khusus untuk masuk ke pasar AS melalui skema generalized system of preference (GSP).

“Dengan GSP, alat musik Indonesia mendapatkan keuntungan kompetitif yaitu keringanan/tanpa bea masuk untuk memasuki pasar AS dibandingkan produk serupa dari negara lain,” imbuh Bayu.

Selain itu, lanjut Bayu, berkembangnya industri musik dunia sangat berdampak juga terhadap tingginya permintaan alat musik sebagai sarana penunjang para musisi untuk berkreasi.

Baca Juga: Pesawat Militer Amerika Serikat Jatuh di California, Membawa 5 Marinir

Berdasarkan data dari Global Trade Atlas, pada 2021, Indonesia merupakan pemasok alat musik terbesar kedua di AS setelah Tiongkok dengan pangsa pasar sebesar 12,48 persen atau sebesar 192 juta dolar AS.

Sedangkan untuk potensi ekspor alat musik petik, terutama gitar, nilai ekspor produk Indonesia ke AS pada 2021 meningkat sebesar 59,95 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai 28,1 juta dolar AS dan pangsa pasar sebesar 14,24 persen.

Di The NAMM Show, Genta Guitar kembali berpartisipasi tahun ini dengan membawa beragam gitar dan ukulele premium. Seri Ukulele Batik menjadikan seri ukulele paling diminati para kolektor.

Hal ini karena tingkat kesulitan pengerjaannya yaitu dilukis tangan dengan motif batik. Dr Case merupakan produsen tas alat musik asal Bandung kembali berpartisipasi dengan menampilkan tas perlengkapan musik, seperti tas gitar, tas ukulele, dan tas snar drum.

Sementara Gula USA mengikuti The NAMM Show untuk pertama kalinya, namun sudah berhasil menarik banyak perhatian para buyer dengan menampilkan produk handmade bass dan elektrik guitar dengan kualitas premium.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti menjelaskan, antusiasme pengunjung mendatangi Paviliun Indonesia yaitu karena banyaknya ragam variasi alat musik dan lokasi stan Indonesia yang strategis.

“Beragam variasi alat musik dengan presentasi produk yang atraktif serta lokasi stan yang strategis membuat para pengunjung antusias dan tertarik untuk datang ke Paviliun Indonesia. Khususnya dengan popularitas alat musik gitar yang merupakan produk yang memiliki sisi seni kreatif dan bernilai tambah,” ujarnya dikutip dari Antara.

The NAMM Show 2023 akan kembali diselenggarakan di Anaheim, California. ITPC Los Angeles Indonesia berencana untuk berpartisipasi kembali dan memperluas promosi alat musik, aksesori, dan teknologi musik asal Indonesia. Nantinya, ITPC Los Angeles juga akan membawa lebih banyak pegiat dari industri musik tanah air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI